Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyatakan bahwa sampai 13 September 2020, progres penyerapan anggaran pembelian karet untuk aspal sudah mencapai 36,91 persen atau sebesar Rp44,29 miliar.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan bahwa pada tahun anggaran 2021, pembelian karet bahan campuran aspal terus dilanjutkan dengan anggaran bertambah menjadi Rp130 miliar dari posisi tahun ini yang di angka Rp120 miliar.
"Penggunaan aspal karet memiliki tingkat perkerasan lebih baik, tidak mudah meninggalkan jejak roda pada saat aspal basah, dan daya tahan lebih tinggi dibanding aspal biasa,” kata Menteri Basuki melalui siaran persnya, Kamis (17/9/2020).
Menurutnya, campuran aspal dengan karet alam dapat meningkatkan kualitas perkerasan aspal dalam hal usia layanan dan ketahanan terhadap alur.
Setelah sebelumnya mengalokasikan anggaran sebesar Rp100 miliar untuk membeli 10.000 ton karet tahun ini, Ditjen Bina Marga menambah anggaran pada 2020 untuk pembelian karet sebagai campuran aspal sebesar Rp20 miliar sehingga total anggaran pembelian karet mencapai Rp120 miliar.
Tambahan anggaran tersebut digunakan untuk membeli karet langsung dari petani di Provinsi Bengkulu sebagai upaya mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19, yang menyebabkan produksi karet sulit diserap oleh pasar.