Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kebutuhan DMO Batu Bara 2020 Diproyeksi Hanya 80 Persen dari Target

Sampai dengan Desember 2020, serapan DMO batu bara diproyeksikan hanya mencapai 125 juta ton.
Alat berat beroperasi di kawasan penambangan batu bara Desa Sumber Batu, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat, Aceh, Rabu (8/7/2020). ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Alat berat beroperasi di kawasan penambangan batu bara Desa Sumber Batu, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat, Aceh, Rabu (8/7/2020). ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merevisi proyeksi serapan pasokan batu bara untuk kebutuhan dalam negeri atau domestic market obligation hingga akhir tahun hanya akan mencapai 80,64 persen dari target tahun ini.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan bahwa sampai dengan Desember 2020, serapan DMO batu bara diproyeksikan hanya mencapai 125 juta ton dari target semula yang dipatok sebesar 155 juta ton. 

Sebelumnya, Kementerian ESDM sempat memperkirakan serapan DMO dapat mencapai 141 juta ton hingga akhir tahun ini.  

"Pandemi Covid-19 berpengaruh negatif terhadap penggunaan batu bara untuk kepentingan dalam negeri," ujarnya dalam acara The 5th Save Indonesian Coal 2020 Perhapi, Senin (14/9/2020).

Menurunnya penggunaan batu bara dalam negeri tersebut, kata Arifin, terutama disebabkan oleh berkurangnya konsumsi batu bara oleh PT PLN (Persero) dari semula direncanakan sebesar 109 juta ton menjadi 95,6 juta ton sampai dengan Desember 2020.

"Hal yang sama juga dialami oleh industri dalam negeri lainnya, seperti semen, tekstil, dan kertas. Sementara itu, penggunaan batu bara untuk industri pengolahan mineral relatif meningkat," katanya.

Hingga Juli 2020, realisasi serapan DMO telah mencapai 73 juta ton atau 47 persen dari target sepanjang tahun ini.

Kebutuhan batu bara untuk kepentingan dalam negeri yang paling besar adalah untuk pembangkit listrik PLN, yakni mencapai 70 persen dari total kebutuhan batu bara dalam negeri. Sisanya, dibutuhkan untuk industri pengolahan dan pemurnian sekitar 11 persen, semen 10 persen, kertas 4 persen, tekstil 4 persen, dan pupuk 1 persen.

Sebelumnya, pada akhir Juni 2020, Direktur Pembinaan Pengusahaan Batu Bara Kementerian ESDM Sujatmiko memproyeksikan serapan DMO hanya mencapai 141 juta ton dari target semula yang dipatok sebesar 155 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Zufrizal

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper