Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anak Buah Sri Mulyani Terbelah Soal Putusan PSBB Gubernur Anies

Salah satu Stafus Menteri Keuangan, Yustinus Prastowo, membagikan pernyataan dukungan melalui Twitter terkait dengan penerapan PSBB oleh Gubernur DKI Jakarta. Di sisi lain, Wamenkeu menyalahkan kebijakan tersebut sebagai penyebab anjloknya IHSG pada Kamis (10/9/2020).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat tiba di depan Ruang Rapat Paripurna I untuk menghadiri Pembukaan Masa Persidangan I Tahun Sidang 2020-2021 di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (14/8/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat tiba di depan Ruang Rapat Paripurna I untuk menghadiri Pembukaan Masa Persidangan I Tahun Sidang 2020-2021 di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (14/8/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo menegaskan dukungannya kepada keputusan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Hal tersebut disampaikannya melalui Twitter pada 9 September 2020.

"Keputusan Gubernur DKI Mas Anies Baswedan memberlakukan lagi PSBB secara ketat layak diapresiasi. Kita butuh injak rem lebih keras agar Covid bisa dikendalikan," tulisnya dalam Twitter, Jumat (11/9/2020).

Yustinus juga berharap agar hal serupa diikuti daerah lain yang rawan. Cuitan Yustinus mendapatkan respon dari ekonom senior Universitas Indonesia Faisal Basri.

"Salam hormat dan sehat selalu, Mas @Prastow. Saaatnya kejujuran yang memimpin bangsa ini," balas Faisal.

Seperti diketahui, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara ‘mengkambinghitamkan’ Anies dengan PSBB-nya sebagai penyebab IHSG terpuruk.

Suahasil mengatakan bahwa keputusan Pemprov DKI Jakarta mengganggu psikologi pasar saham yang memang sangat fluktuatif.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa kebijakan ini berisiko makin menggerus perekonomian nasional yang tengah terseok. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2020 bisa tertekan lebih dalam akibat kebijakan Pemprov DKI.

Sebelumnya, pemerintah memprediksi ekonomi kuartal III/2020 hanya tumbuh minus 1 persen - 0 persen. “Tapi kami perkirakan akan lebih rendah dari kisaran itu [setelah ada PSBB jilid II],” katanya


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hadijah Alaydrus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper