Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenkeu: IHSG Memerah karena Efek Psikologis PSBB Jilid II

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan anjloknya IHSG pada hari ini lebih disebabkan oleh efek psikologis sebagai dari respon pengumuman dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tersebut.
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) bersama dengan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menjawab pertanyaan wartawan usai melakukan pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan di Kantor DJP, Jakarta, Selasa (10/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) bersama dengan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menjawab pertanyaan wartawan usai melakukan pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan di Kantor DJP, Jakarta, Selasa (10/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis (10/9/2020) terperosok ke zona merah setelah pengumuman akan diterapkan kembali pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI Jakarta pada Senin (14/9/2020).

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan anjloknya IHSG pada hari ini lebih disebabkan oleh efek psikologis sebagai dari respon pengumuman dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tersebut.

"Hari ini IHSG kembali tertekan karena efek psikologis, akan kita lihat bagaimana perkembangannya," katanya saat memberikan kata sambutan dalam Asean Webinar Series, Indonesia: Archipelago of Opportunities, Kamis (10/9/2020).

Suahasil mengutarakan, kasus Covid-19 di Pulau Jawa, khususnya Jakarta memang mengalami peningkatan dalam akhir-akhir ini. Padahal, dari sisi ekonomi, beberapa indikator makroekonomi dalam beberapa minggu terakhir telah menunjukkan adanya pemulihan, misalnya IHSG yang sudah memasuki zona hijau.

Adapun, alasannya PSBB kembali diterapkan adalah untuk menekan penularan virus corona di DKI Jakarta. Pertimbangan keputusan tersebut didasarkan pada angka kematian karena Covid-19 yang semakin tinggi, angka keterisian tempat tidur untuk pasien Covid-19, dan tempat tidur ICU untuk pasien Covid-19.

Suahasil mengatakan, pemerintah akan terus meningkatkan kemampuan dan mengoptimalkan ketersediaan fasilitas kesehatan dalam penanganan pandemi Covid-19 ini.

Suahasil pun memproyeksikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada akhir 2020 akan terkontraksi lebih dalam dari perkiraan sebelumnya, yang pada kisaran -1 hingga 0 persen.

Dia mengharapkan, tekanan pandemi Covid-19 pada pertumbuhan ekonomi kuartal III/2020 tidak akan sedalam kuartal II/2020, yang tercatat -5,32 persen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper