Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Genjot Ekspor, Pemerintah Targetkan Argentina, Paraguay, dan Uruguay

Secara lebih terperinci, pemerintah telah menyiapkan sejumlah rencana terkait dengan pemanfaatan potensi perdagangan dengan negara-negara tersebut.
Foto udara kawasan New Priok Container Terminal, Jakarta. Bisnis
Foto udara kawasan New Priok Container Terminal, Jakarta. Bisnis
Bisnis.com, JAKARTA -- Sejumlah negara di kawasan Amerika Selatan dinilai memiliki prospek yang baik sebagai pasar ekspor oleh pebisnis Tanah Air.
Negara-negara seperti Argentina, Paraguay, dan Uruguay dianggap tepat untuk dijadikan target utama untuk kegiatan ekspor saat ini.
Dalam pemaparan Duta Besar Republik Indonesia untuk Argentina merangkap Paraguay dan Uruguay Niniek Kun Naryati, Jumat (4/9/2020), tren ekspor Indonesia ke Argentina dan Paraguay tercatat bergerak positif secara tahunan pada 2019 lalu. Hanya ekspor ke Uruguay yang bergerak negatif.
Tahun lalu, nilai ekspor Indonesia ke Argentina mencapai US$292 juta pada 2019, naik dibandingkan tahun sebelumnya, yakni US$213 juta. Sementara Paraguay, ekspor Indonesia ke negara tersebut pada tahun yang sama senilai US$18,6 juta. Naik dari tahun sebelumnya, yakni US$15,3 juta.
Sampai dengan Juni 2020, ekspor Indonesia ke Argentina tercatat senilai US$127 juta, ekspor ke Paraguay US$5,7 juta, sedangkan Uruguay hanya US$1,5 juta. Mengacu kepada angka-angka tersebut, nilai ekspor Indonesia ke Argentina, Paraguay, dan Uruguay cenderung menurun seiring dengan berlangsungnya pandemi virus corona (Covid-19).
"Di Argentina, sedang terjadi krisis. Berdasarkan kondisi terkini, negara tersebut tengah mengalami sejumlah masalah mulai dari krisis ekonomi, hutang luar negeri dan IMF, depresiasi peso Argentina, hingga capital control," ujar Niniek.
Masalah yang berkaitan dengan dampak pandemi Covid-19 juga tengah dihadapi oleh dua negara lainnya. Tetapi, terdapat sejumlah hal yang menjadi masalah bagi aktivitas ekspor ke negara-negara tersebut.
Dalam pemaparannya, Niniek mengungkapkan sejumlah persoalan, seperti industri manufaktur yang belum berkembang baik di Paraguay maupun Uruguay karena terbatasnya infrastruktur fisik serta akses ke pelabuhan yang mahal.
Meski demikian, terdapat sejumlah situasi yang 'memaksa' negara-negara target ekspor tersebut untuk mengimpor sejumlah produk dari Tanah Air, sehingga bisa dilirik sebagai potensi untuk meningkatkan perdagangan.
"Pemerintah Argentina, misalnya, saat ini memerlukan sejumlah suku cadang otomotif dari Indonesia seperti ban mobil untuk memanfaatkan industri nasionalnya sebagai bagian dari rencana ekonomi negara," kata Niniek.
Secara lebih terperinci, pemerintah telah menyiapkan sejumlah rencana terkait dengan pemanfaatan potensi perdagangan dengan negara-negara tersebut.
Pemerintah, kata Niniek, dapat mengekspor produk-produk farmasi, suku cadang, dan karet sebagai bahan baku pendukung industri nasional Argentina. Kemudian, mengakuisi pangsa pasar industri lewat ekspor produk seperti alas kaki, timah, dan produk kimia.
Selain itu, pemerintah dapat memaksimalkan industri strategis negara-negara tersebut lewat ekspor produk-produk aeronautika, infrastruktur, perkapalan, security printing.
Sebagai informasi, sampai dengan Juni 2020, ekspor Indonesia ke Argentina terdiri atas produk seperti alas kaki, karet, barang elektronik, mesin mekanik, dan serat kain. Kemudian ke Paraguay, terdiri atas alat berat, karet, plastik, mesin mekanik, alas kaki. Sementara ke Uruguay, terdiri atas filamen, tekstil, alas kaki, karet, dan mebel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper