Bisnis.com, JAKARTA - Deflasi pada Indeks Harga Konsumen (IHK) Agustus 2020 dipicu oleh penurunan harga komoditas yang selama ini tergolong harga bergejolak.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto mengungkapkan deflasi ini menunjukkan sisi pasokan yang cukup tetapi yang harus menjadi perhatian inflasi inti
Menurutnya, tren tahunan terus mengalami penurunan dan inflasi inti Agustus sebesar menjadi 2,03 persen.
"Ini menunjukkan daya beli masyarakat belum pulih karena pandemi Covid-19," ujar Kecuk, Selasa (1/9/2020).
Dari kelompok pengeluaran, harga komoditas bergejolak - terutama bahan makanan - mengalami penurunan. Kelompok bahan makanan dan minuman mengalami deflasi sebsar 0,86 persen dengan andil kepada deflasi keseluruhan sebesar 0,22 persen.
Penurunan terbesar disumbang oleh daging ayam ras sebesar 0,09 persen, disusul oleh harga bawang merah sebesar 0,07 persen, harga tomat 0,02 persen dan telur ayam ras serta buah-buahan seperti pisah dan jeruk yang masing-masing mengalami penurunan sebesar 0,01 persen.
Baca Juga
Selain itu, kelompok transportasi juga mengalami deflasi 0,14 persen dengan sumbangan atau andil sebesar 0,02 persen.
"Deflasi ini adalah penurunan tarif angkutan udara yang andilnya sebesar 0,02 persen," kata Kecuk.
Penurunan tarif angkutan udara terjadi di 25 kota IHK, terbesar di Ternate sebesar 20 persen dan Sintang sebesar 17 persen.