Bisnis.com, JAKARTA — Impor minyak mentah PT Pertamina (Persero) diproyeksikan meningkat pascarampungnya pembangunan dan pengembangan kilang.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan bahwa di satu sisi, pembangunan kilang minyak sangat diperlukan untuk menekan impor produk bahan bakar minyak (BBM). Namun, di sisi lain, pada saat pembangunan tersebut rampung, impor minyak mentah akan menjadi meningkat.
"Jadi, nilai impor yang kita proyeksi dengan asumsi tidak jalankan proyek kilang, impor BBM yang nambah dan kalau kita bangun impor crude yang naik," katanya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR, Senin (31/8/2020).
Berdasarkan data yang dipaparkan Pertamina, impor Pertamina akan meningkat menjadi 400.000 barel per hari (bph) pada 2024. Namun, pada 2026, impor minyak mentah pertamina diproyeksikan melonjak pada level 700.000 hingga 800.000 bph pada 2030.
Senior Vice President Corporate Strategic Growth Pertamina Daniel Purba mengatakan, Pertamina masih akan mengimpor minyak mentah sekitar 300.000—350.000 bph.
Untuk impor produk BBM, Pertamina masih akan mengimpor 200.000—250.000 bph sampai dengan beroperasinya kilang baru milik Pertamina yang akan beroperasi sebelum 2024.
Baca Juga
Setelah 2025, impor BBM akan turun pada level 100.000 bph hingga 2030.
“Ketika Kilang Balikpapan operasi, impor crude akan naik sekitar 100.000 bph,” jelasnya.