Bisnis.com, JAKARTA - American Airlines Group Inc. akan memangkas sebanyak 19.000 pekerja setelah stimulus dari pemerintah federal berakhir pada 1 Oktober 2020.
Seperti dilansir dalam laman Bloomberg, Rabu (26/8/2020), jumlah tersebut setara dengan 30 persen total karyawan yang dikurangi sejak pandemi virus Covid-19 mulai melanda dan melemahkan permintaan penerbangan.
CEO American Airlines Group Doug Parker dan Presiden Robert Isom menyampaikan sekitar 17.500 karyawan akan diberhentikan yang berarti mereka memenuhi syarat untuk dipanggil kembali ketika kondisinya membaik. Sementara itu 1.500 karyawan terdampak pemotongan juga akan dilakukan setelah menyampaikannya kepada para stafnya melalui email.
Rencana ini membuat American Airlines group sebagai maskapai besar pertama yang mengungkapkan penyusutan operasinya untuk menyesuaikan dengan jumlah penumpang yang turun sebesar 70 persen dibandingkan dengan pada tahun lalu.
“Rencana ini menjadikan total pemotongan selama pandemi menjadi sebanyak 40.000 posisi, menyebabkan ribuan lagi kehilangan pekerjaan di maskapai penerbangan AS setelah berakhirnya bantuan keuangan dari federal pada 30 September,” jelasnya.
Saat ini perdebatan yang terjadi di Kongres atas perpanjangan enam bulan dari pemerintah untuk dukungan gaji bagi maskapai senilai US$25 miliar masih berjalan lambat. Padahal dengan turunnya bantuan baru akan mencegah pemutusan hubungan kerja.
Baca Juga
Dampak ini sangat dirasakan bagi pramugari dengan langkah cuti sukarela dan mengurangi tenaga kerja mereka hingga 57 persen dari sebelum pandemi sedangkan jumlah pilot turun sebesar 23 persen.
“Satu kemungkinan untuk menghindari pengurangan paksa ini pada 1 Oktober adalah perpanjangan bersih dari PSP, pada program dukungan penggajian pemerintah,” terang manajemen.
Berdasarkan permintaan perjalanan saat ini, Amerika berencana untuk terbang kurang dari 50 persen dari jadwal normalnya pada kuartal keempat, dengan penerbangan jarak jauh internasional hanya 25 persen dibandingkan dengan pada d level 2019, kata Parker dan Isom.
Tercatat saat ini lebih dari 150.000 pekerja di empat operator maskapai terbesar di AS telah mengambil langkah lebih awal atau setuju untuk keluar sementara. Spirit Airlines Inc. dan Asosiasi Pilot telah mencapai kesepakatan untuk mengurangi jam kerja penerbangan untuk mencegah 600 pekerjanya dipangkas mulai Oktober.