Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Anggaran Tertekan, Defisit APBN per Juli Tembus 2 Persen

Kondisi ini menggambarkan bahwa APBN terus mengalami tekanan akibat pandemi Covid-19. Penerimaan masih mengalami tekanan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat tiba di depan Ruang Rapat Paripurna I untuk menghadiri Pembukaan Masa Persidangan I Tahun Sidang 2020-2021 di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (14/8/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat tiba di depan Ruang Rapat Paripurna I untuk menghadiri Pembukaan Masa Persidangan I Tahun Sidang 2020-2021 di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (14/8/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja anggaran tahun 2020 terus mengarah ke angka negatif akibat pendapatan negara anjlok. Defisit APBN 2020 per Juli 2020 telah mencapai 2 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa kondisi ini menggambarkan bahwa APBN terus mengalami tekanan akibat pandemi Covid-19.

"Penerimaan mengalami tekanan, belanja naik akibat Covid -19 dan oleh karena itu dampaknya terhadap defisit APBN akan sangat besar," kata Sri Mulyani, Selasa (25/8/2020).

Sri Mulyani menjelaskan realisasi pendapatan negara sampai Juli 2020 mencapai Rp922,2 triliun atau minus 12,4 persen dibandingkan Juli 2019. Petumbuhan negatif di pendapatan negara ini harus diwaspadai pasalnya, kinerja pendapatan negara mencerminkan kinerja perekonomian.

Adapun, kinerja pendapatan negara ini dipicu oleh kontraksi di penerimaan pajak sebanyak 14,7 persen dan PNBP yang mencapai 13,5 persen. Sementara itu, bea cukai masih tumbuh tipis di angka 3,7 persen.

Sementara itu, belanja negara sampai dengan akhir Juli membelanjakan Rp1.252,4 triliun atau 45,7 persen dari total belanja negara. Realisasi ini tumbuh tipis 1,3 persen dibandingkan tahun lalu atau pada bulan Juni bisa tumbuh 7,9 persen.

"Ini lebih dalam dari yang kami perkirakan dan ini adalah sesuatu yang harus kita perhatikan dari sisi faktor-faktor penerimaan pajak tersebut," jelas Sri Mulyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper