Bisnis.com, JAKARTA – Kelompok pelajar dan mahasiswa ternyata menjadi salah satu target pasar yang menjanjikan bagi industri pariwisata global.
Temuan tersebut mencuat dalam laporan yang dirilis oleh Student & Youth Travel Association (SYTA) dan BONARD yang berjudul ‘Students Travel Business Barometer 2019’. Laporan ini sekaligus merupakan pertama kalinya membahas mengenai pasar pelajar dan mahasiswa dalam industri pariwisata dunia.
“Laporan kami menunjukkan bahwa kalangan pelajar dan mahasiswa merupakan target pasar yang menjanjikan pada 2019, sebelum pandemi Covid-19,” kata CEO SYTA Carlyann Assante, dikutip dari travelpulse, Kamis (20/8/2020).
Menurutnya, pandemi Covid-19 pertumbuhan industri pariwisata terhenti, tetapi temuan dalam laporan ini menyuguhkan tolak ukur yang bisa digunakan untuk mengukur pertumbuhan.
Tak hanya itu, data-data tersebut diharapkan dapat memberikan stimulant bagi industri pariwisata untuk kembali pulih yang diperkirakan mulai berjalan pada akhir 2020 hingga 2021.
Assante mengemukakan data dalam laporan ini dikumpulkan dari 149 agen wisata mahasiswa dari 26 negara berbeda sehingga mewakili lebih dari 1,8 juta pelancong pelajar.
Baca Juga
Laporan ini terbagi dalam data kuartalan yang mengindikasikan bahwa keinginan untuk berpergian ke luar negeri para pelajar tercatat meningkat pada tahun lalu.
Dengan merebaknya pandemi Covid-19 saat ini, laporan ini menyebutkan peran teknologi, keamanan, dan protocol kesehatan bakal menjadi keniscayaan.
Selain itu, harga menjadi pertimbangan utama bagi wisatawan yang merupakan pelajar. Mereka kebanyakan enggan membayar mahal untuk menikmati atraksi wisata.
“Kami sedang mengantisipasi adanya perbedaan signifikan atas sikap operator dan konsumen terhadap semua isu pada tahun ini dan ke depan. Yang pasti keamanan dan kesehatan bakal menjadi prioritas operator, serta teknologi bakal memainkan peran penting pasca Covid-19,” jelasnya.