Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Erick Thohir menilai kesehatan menjadi prioritas utama dalam penanganan Covid-19 agar dapat menopang pemulihan ekonomi. Dia menargetkan, kondisi ekonomi akan pulih seperti masa prapandemi pada 2022 mendatang.
Erick mengatakan dalam penanganan dan pemulihan dampak dari pandemi ini, sisi kesehatan dan sisi ekonomi memang harus berjalan beriringan. Namun, penanganan kesehatan menjadi kunci.
“Ini seperti gas dan rem, nggak bisa kebalik-balik. Ekonomi-kesehatan harus jalan seiring, tapi kesehatan itu utama,” tuturnya saat menjadi keynote speaker dalam sesi Diskusi Publik P2N yang disiarkan via kanal Youtube Nadhlatul Ulama, Rabu, (12/8/2020)
Menurutnya, peningkatan disiplin protokol kesehatan sangat penting dilakukan, selain terapi penyembuhan bagi yang sakit. Di saat yang sama, suntikan dari sisi ekonomi juga dilakukan agar daya beli masyarakat tidak terpuruk dan industri bisa kembali bangkit.
“Kita pastikan vaksin, imunisasi besar-besaran di awal tahun depan. Kemudian perbaikan stimulus PEN. Jadi harapannya, industri—baik perdagangan, investasi, pariwisata, jasa, di 2021 pertengahan sampai 2022 bisa kembali bangkit 100 persen,” tutur Erick.
Dia kembali menjelaskan 3 prioritas utama KPCPEN yakni Indonesia Sehat, Indonesia Bekerja, dan Indonesia Tumbuh.
Baca Juga
Sebagai prioritas pertama, tutur Erick, memastikan rakyat aman dari Covid-19 dan mereformasi layanan kesehatan. Ini juga termasuk memastikan pelaksanaan pemilihan umum kepala daerah (pilkada) tahun ini aman dari Covid.
Kemudian, prioritas selanjutnya adalah pemberdayaan dan percepatan penyerapan tenaga kerja. Erick menjelaskan prioritas ini mencakup berbagai bantuan sosial produktif yang akan digelontorkan pemerintah untuk berbagai lapisan masyarakat.
Bantuan tersebut termasuk hibah bagi 12 juta usaha mikro kecil dan menengah dengan besaran masing-masing Rp2,4 juta, subsidi bagi 15,7 juta pekerja yang bergaji di bawah Rp5juta dengan besaran Rp2,4 juta perorang, bansos tambahan bagi 29 juta kepala keluarga, program prakerja, subsidi listrik, dan lainnya.
“Penyerapan tenaga kerja ini harus cepat dilakukan agar bisa tercapai Indonesia Tumbuh, dengan prioritas selanjutnya pemulihan dan transformasi ekonomi nasional,” terangnya.
Adapun untuk prioritas terakhir, yakni Indonesia Tumbuh, Erick menjelaskan bahwa prioritas ini akan melingkupi transformasi ekonomi dalam cakupan yang lebih luas termasuk akselerasi ekonomi sumber daya alam, implementasi RUU Cipta Kerja, serta percepatan kawasan industri dan kawasan wisata.