Bisnis.com, JAKARTA – Tiga proyek emiten konstruksi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk di luar negeri ditargetkan akan selesai pada akhir tahun 2020.
Berdasarkan keterangan resmi perusahaan pada Rabu (12/8/2020), proyek-proyek yang akan rampung pada tahun ini berupa dua buah jembatan dan 1 proyek jalur kereta api. Secara keseluruhan, portofolio proyek luar negeri WIKA tersebar di 11 negara.
Direktur Utama PT Wijaya Karya, Agung Budi Waskito mengatakan pencapaian perseroan di pasar konstruksi luar negeri tidak terlepas dari kekuatan WIKA terletak pada portofolio yang luas di tingkat domestik dan dukungan dari semua lini bisnis. Hal ini memungkinkan WIKA dalam menawarkan jasa konstruksi secara lebih lengkap di pasar internasional.
Selain itu, dalam setiap pembangunan proyek yang melibatkan kontraktor internasional, WIKA berusaha seoptimal mungkin untuk melakukan transfer knowledge dan transfer teknologi sehingga kompetensi WIKA pun semakin meningkat dan dipercaya oleh para kontraktor global untuk menjadi partner dalam pengembangan bisnis di luar negeri.
"Ditambah dengan kemampuan adaptasi dari karyawannya, WIKA pun semakin dipercaya menjadi kontraktor utama dalam pembangunan proyek berskala besar di luar negeri," ujarnya melalui keterangan resmi, Rabu (12/8/2020).
Dari sejumlah proyek yang sedang dikerjakan, WIKA menargetkan penyelesaian tiga proyek pada akhir tahun nanti. Salah satu proyek yang akan rampung adalah Jembatan Clarin di Filipina. Jembatan yang menghubungkan Provinsi Bohol ke Pulau Panglau itu merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Filipina yang sempat runtuh pada 2013 lalu akibat gempa bumi.
Jembatan Soibada, Timor Lester. Jembatan yang dibangun oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. ini ditargetkan rampung pada Desember 2020. Jembatan ini akan membawa banyak manfaat bagi masyarakat Timor Leste karena meningkatkan konektivitas sekaligus kapasitas kendaraan yang sebelumnya kerap menemui hambatan ketika air sungainya sedang pasang./WIKA
Bersama perusahaan konstruksi Filipina, WIKA menggarap jembatan Arch Bridge atau jembatan lengkung dengan panjang linear 104 meter yang akan mempermudah akses menuju daerah pariwisata serta mempercepat mobilisasi barang dan jasa di antara kedua wilayah tersebut.
Proyek jembatan kedua adalah pembangunan Jembatan Soibada yang menghubungkan Desa Soibada ke jalan utama menuju Manatutu di Timor Leste. Proyek yang ditargetkan akan selesai pada Desember 2020 ini akan membawa banyak manfaat bagi masyarakat Timor Leste karena meningkatkan konektivitas sekaligus kapasitas kendaraan yang sebelumnya kerap menemui hambatan ketika air sungainya sedang pasang.
Sementara itu, proyek ketiga adalah pembaruan Yangon Circular Railway di Myanmar. Proyek yang digarap bersama dengan kontraktor terbesar Myanmar, Shwe Taung, ini adalah berupa perbaikan rel kereta double track sepanjang 44 KM di kota Yangon, Myanmar. Proyek ini juga ditargetkan rampung pada Desember 2020.