Bisnis.com, JAKARTA - Perbaikan kinerja sektor manufaktur diharapkan terjadi agar kondisi produk domestik bruto (PDB) pada kuartal III/2020.
Hingga kuartal II/2020, sektor industri masih memberikan kontribusi terbesar pada struktur produk domestik bruto (PDB) nasional sebesar 19,87 persen.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pihaknya akan menjalankan pemulihan ekonomi nasional secara simultan dengan penanganan pandemi Covid-19.
Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik, terjadinya kontraksi 5,74 persen pada industri pengolahan nonmigas pada triwulan II/2020 yang disebabkan oleh wabah Covid-19. Sementara itu, di periode yang sama, perekonomian Indonesia tumbuh minus 5,32 persen secara tahunan (y-o-y).
Agus pun optimistis, pertumbuhan ekonomi Indonesia bakal membaik pada kuartal III-2020. “Saya amat yakin triwulan III ini akan rebound,” katanya, dalam keterangan resmi, Jumat (7/8/2020).
Menperin mengklaim, dengan banyaknya stimulus kepada pelaku industri, termasuk sektor industri kecil menengah (IKM) diharapkan dapat menggairahkan kembali kinerja mereka.
Salah satu stimulus terbaru yakni penghapusan biaya minimum listrik 40 jam nyala bagi industri. Selain itu, khusus untuk sektor industri, pihaknya juga mempersiapkan adanya stimulus khusus modal kerja yang dapat dinikmati oleh sektor industri, termasuk bagi pelaku IKM.
“Kami juga akan menjaga momentum peningkatan Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia agar bisa kembali menembus level 50,0 pada kuartal III/2020,” imbuhnya.
Baca Juga
Merujuk hasil survei yang dirilis IHS Markit, PMI manufaktur Indonesia pada bulan Juli 2020 berada di level 46,9 atau naik dibandingkan bulan sebelumnya dengan 39,1 poin. Peningkatan ini juga menunjukkan peningkatan kepercayaan bisnis terhadap kondisi pasar yang lebih normal.