Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sesuaikan Standar Kemenhub, Sriwijaya Air Turunkan Tarif Rapid Test di 6 Bandara Ini

Manajemen sebelumnya mematok harga rapid test senilai Rp250.000 di semua titik layanan, kecuali di Sorong senilai Rp350.000.
Ilusrasi-Petugas medis menujukkan alat rapid test saat rapid test massal di pasar tradisional di Makassar, Sulawesi Selatan./ANTARA-Darwin Fatir.nn
Ilusrasi-Petugas medis menujukkan alat rapid test saat rapid test massal di pasar tradisional di Makassar, Sulawesi Selatan./ANTARA-Darwin Fatir.nn

Bisnis.com, JAKARTA – Sriwijaya Air menurunkan tarif layanan rapid test atau tes cepat yang sebelumnya diluncurkan agar sesuai dengan standar batas atas kementerian kesehatan menjadi Rp150.000 dibandingkan dengan sebelumnya Rp250.000 – Rp350.000.

Tim Corporate Communication Sriwijaya Air mengatakan saat ini manajemen sudah menyediakan total 6 titik pelaksanaan Rapid Test atau tes cepat yaitu di Sriwijaya Air Tower di Cengkareng, Sales Office Sriwijaya Air Melawai di Jakarta, Sales Office Sriwijaya Air di Makassar, Sales Office Sriwijaya Air di Pontianak, Sales Office Sriwijaya Air di Balikpapan dan atas jalinan kerja sama dengan UPBU Bandara Domine Eduard Osok, fasilitas ini juga tersedia di Sorong.

Manajemen sebelumnya mematok harga rapid test senilai Rp250.000 di semua titik layanan, kecuali di Sorong senilai Rp350.000.

Selain itu, untuk penambahan titik layanan masih dilakukan evaluasi terkait penambahan tersebut oleh manajemen.

“Sudah disamakan Rp150.000 ya supaya tidak menyalahi aturan pemerintah,”ujarnya, Rabu (5/8/2020).

Lebih jauh tim juga menyampaikan terkait dengan kinerja hingga semester I/2020 ini masih dilakukan kajian dan evaluasi sehingga angka keuangan tahun ini belum dapat disampaikan kepada publik.

“Sampai dengan sekarang kita upayakan untuk tetap survive saja dulu. Jika kondisi akhir tahun tidak berubah pasti akan dipikirkan kembali strategi baru di luar dari program saat ini yang sudah dijalankan perusahaan,”imbuhnya.

Maskapai dengan jenis layanan medium tersebut meyakini masih dapat bertahan pada paruh kedua ini dalam menghadapi kondisi industri penerbangan yang terdampak langsung oleh Covid-19.

Perusahaan sampai dengan saat ini masih belum ada rencana untuk mendatangkan pesawat baru dan ingin fokus memaksimalkan yang sudah ada terlebih dahulu.

Selain memaksimalkan operasional kargo, Sriwijaya Air juga terus mengupayakan membuka kembali beberapa rute penerbangan domestik per 1 Juli 2020.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper