Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menyebut transportasi online menjadi alternatif angkutan pengumpan (feeder) di tengah feeder konvensional yang masih belum memadai.
Kepala BPTJ Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Polana Banguningsih Pramesti mengatakan kolaborasi transportasi massal dan ride hailing penting guna pemenuhan transportasi di Jabodetabek.
"Integrasi juga antara layanan feeder dan trunk [angkutan massal] penting, apalagi first dan last mile belum terkoneksi dengan baik. Feeder masih sangat sulit, ride hailing jadi moda alternatif, mengisi sistem feeder yang lebih dinamis," paparnya, Rabu (5/8/2020).
Dia menyebut aktivitas transportasi online (ride hailing) dapat menyambung moda utamanya dan perlu difasilitasi melalui integrasi fisik, menyediakan layanan fasilitas pengangkutan penumpang.
Dengan demikian, dia menilai penting adanya kolaborasi ride hailing dan titik-titik transit, guna menunjang transit dari transportasi massal. Hal ini dapat meningkatkan pemanfaatan area angkutan umum.
Dia menyebut integrasi yang dibutuhkan transportasi umum di wilayah Jabodetabek yakni integrasi fisik, pembayaran, dan informasi atau operasional maupun waktu.
Baca Juga
"Yang tak kalah penting integrasi tersebut memperhatikan lingkungan, salah satu integrasi fisik, arahan BPTJ ke transportasi di Jabodetabek, satu nota di seluruh moda," paparnya.
Selain itu, diperlukan pula integrasi pembayaran yang ke depan dengan satu tiket bisa gunakan semua moda. Sementara, integrasi informasi melalui satu aplikasi semua moda dan semua trip bisa diakses.
"Ke depan ada satu kartu untuk semua moda transportasi. Timetable saling koneksi tak perlu terlalu lama menunggu, waktu transfer, jadwal bisa prediksi, ke depan diarahkan demikian," urainya.