Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perbankan Mengeklaim Bunga KPR Saat Ini Terbilang Rendah

Menurut Maybank, bunga KPR yang periode fixed rate selama ini sudah rendah dan tidak menguntungkan bank.
Foto udara kawasan perumahan di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (23/2/2020). Bisnis/Triawanda Tirta Aditya
Foto udara kawasan perumahan di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (23/2/2020). Bisnis/Triawanda Tirta Aditya

Bisnis.com, JAKARTA — Pada pertengahan Juli 2020, Bank Indonesia kembali menurunkan suku bunga acuan 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin menjadi 4 persen.

Penurunan BI 7DRRR ini menjadi angin segar bagi sektor properti di tengah pandemi Covid-19. Kalangan perbankan menyebutkan bunga kredit pemilikan rumah (KPR) saat ini terbilang rendah.

Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria mengatakan bahwa bunga KPR yang periode fixed rate selama ini sudah rendah dan tidak menguntungkan bank. Adapun, suku bunga dasar kredit (SBDK) atau prime landing rate Maybank Indonesia saat ini untuk KPR sebesar 9,5 persen.

"Yang lebih mendesak sebenarnya bukan suku bunga, melainkan perbankan menahan kucuran KPR melihat kondisi turunnya daya beli masyarakat saat ini," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (5/8/2020).

Dia menilai saat ini minat untuk membeli rumah masih tetap ada, tetapi kemampuan masyarakat untuk membeli rumah tengah menurun sejak terjadinya pandemi.

"Bisnis masyarakat turun sehingga memengaruhi pendapatan masyarakat yang kemudian batal beli properti. Belum lagi perbankan sempat menahan kucuran KPR pada awal pandemi," ucap Taswin.

Direktur Finance, Planning, and Treasury Bank BTN Nixon L.P. Napitupulu menuturkan saat ini suku bunga KPR subsidi di BTN sudah fixed di angka 5 persen, sedangkan untuk KPR nonsubsidi suku bunganya sangat rendah, berkisar 6,99 persen.

"Kalau saat ini mayoritas yang tumbuh kan KPR subsidi di mana suku bunganya sudah fixed 5 persen, untuk yang no subsidi 6,99 persen yang penting payroll di BTN," katanya.

Nixon menambahkan bahwa bunga KPR di BTN polanya adalah fixed rate. Hal itu lebih disukai konsumen dan suku bunga yang mengambang (floating) cenderung tidak laku. Adapun, SBDK BTN saat ini untuk KPR sebesar 10,5 persen.

Sementara itu, Direktur Consumer Banking CIMB Niaga Lani Darmawan berpendapat jika ada penurunan biaya dana (cost of fund) pasti ada penurunan bunga juga. Namun, pihaknya terus melihat perkembangannya ke depan.

"Saat ini rate KPR kami juga bersaing. Ada berbagai pricing tergantung program yang diambil oleh masabah. Fix, float berapa tahun dan lain-lainnya," tuturnya.

Suku bunga masa fixed, lanjutnya, mulai dari 6,5 persen untuk 3 tahun dan floating sesuai dengan harga pasar. Adapun, SBDK CIMB Niaga saat ini untuk KPR sebesar 9,55 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yanita Petriella
Editor : Zufrizal

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper