Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai tukar petani (NTP) nasional pada Juli 2020 sebesar Rp100,09 atau meningkat 0,49 persen dibandingkan dengan kinerja bulan sebelumnya.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan berdasarkan subsektor seluruhnya mengalami kenaikan, kecuali tanaman pangan dan hortikultura. Untuk tanaman pangan turun 0,52 persen dari 100,42 persen ke 100,18 persen.
Menurutnya, penurunan terjadi karena indeks harga petani yang dibayar turun tapi penururnan indeks yang diterima lebih tajam. Hal itu disebabkan karena karena gabah turun, harga jagung juga, dan komoditas lainnya seperti kacang tanah dan kacang hijau.
Adapun untuk penurunan hortikultura mengalami penurunan tajam hingga 0,74 persen, sehingga NTP-nya sebesar 99,77 persen. Penurunan indeks harga yang diterima petani lebih tajam dari yang dibayar karena bawang merah turun dan beberapa komoditas lain seperti wortel, nanas, dan lainnya.
"Pergerakan NTP, hampir mirip dengan NTUP. indeks yang dibayar untuk NTUP yang dicover hanya biaya produksi. Seluruh subsektor hanya tanaman pangan dan holtikultura yang turun NTUP-nya," katanya dalam paparan, Senin (3/8/2020).
Untuk harga gabah di tingkat petani tercatat terjadi kenaikan di 28 provinsi. Harga gabah kering panen Juli 2020 senilai Rp4.788 per kilo atau naik 1,44 persen dari bulan sebelumnya. Jika dibandingkan dengan 2019 terjadi nekaikan 3,68 persen.
Baca Juga
Adapun gabah kering giling, lanjut Suhariyanto, mengalami penurunan karena kualitas turun akibat kadar air meningkat. "Gabah penggilingan hampir sama [kinerjanya] dengan NTP, tahunannya naik. Beras sumbang deflasi juli 2020 0,01 persen,"