Bisnis.com, JAKARTA - The Federal Reserve memutuskan untuk mempertahankan tingkat bunga acuan di kisaran 0 persen sampai dengan 0,25 persen dalam rapat The Federal Open Market Committee, Rabu (29/7/2020).
Gubernur The Fed Jerome Powell menegaskan, The Fed juga akan tetap mengucurkan stimulus dalam bentuk pembelian obligasi dan efek beragun aset selama beberapa bulan mendatang. The Fed bakal menggunakan instrumen apapun yang dibutuhkan untuk memulihkan perekonomian dari dampak pandemi.
"Ke depan perekonomian kita benar-benar tidak pasti dan sebagian besar akan tergantung pada keberhasilan kita dalam menangani penyebaran virus," ujarnya dalam konferensi pers virtual seperti dilansir dari Bloomberg.
Dia mengingatkan, dampak pandemi sangat nyata dan ada di depan mata. Seluruh dunia menghadapi risiko yang sama dari dampak pandemi yang belum berlalu.
Powell meyakini pemulihan ekonomi membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Bahkan, saat perekonomian dibuka kembali dan orang-orang kembali bekerja.
Produk Domestik Bruto Amerika Serikat kemungkinan akan jatuh menuju rekor minus 34,8 persen pada kuartal II/2020 seiring dengan lockdown di beberapa negara bagian. Yang cukup menjadi harapan, Powell menyebut tidak semua sektor kegiatan usaha terpuruk. Dia mencontohkan, sektor perumahan bisa menjadi titik terang.
Baca Juga
Ekonom senior Wells Fargo & Co Mark Vitner mengatakan gelombang penyebaran virus yang tak kunjung usai menjadi alasan utama keputusan FOMC. Dia menyebut perekonomian sangat rentan saat laju penyebaran virus seolah tidak terbendung.
"Ini menunjukkan betapa sulitnya membuat kebijakan ekonomi di saat kita tidak tahu apa yang akan dilakukan virus selanjutnya," ujar Vitner.