Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkapkan mudik Iduladha diizinkan dengan protokol kesehatan tetap dilakukan. Harapannya, dapat menjadi momentum kenaikan tingkat keterisian moda transportasi dengan kondisi penumpang yang tetap sehat.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan pihaknya masih mengacu pada Surat Edaran No. 11/2020 tentang pedoman dan petunjuk teknis penyelenggaraan transportasi darat pada masa adaptasi kebiasaan baru untuk mencegah penyebaran Covid-19.
"Itu masih berlaku, kapasitas masih dibatasi 70 persen, tapi sekarang juga okupansi belum kembali lagi, masih susah banget. Masyarakat masih cenderung tidak pergi," jelasnya kepada Bisnis.com, Selasa (28/7/2020).
Menurutnya, momentum Iduladha atau Lebaran Haji ini diharapkan dapat menjadi kebangkitan okupansi penumpang angkutan darat, sekaligus tetap memastikan masyarakat dalam keadaan sehat.
Dia menegaskan salah satu langkahnya yakni memperketat pemberlakukan protokol kesehatan terutama di daerah-daerah yang krusial seperti rest area. Kemenhub pun masih akan melakukan rapat koordinasi agar tidak terjadi gelombang kedua Covid-19 dari aktivitas mudik ini.
Di sisi lain, Budi memperkirakan puncak arus mudik Iduladha akan terjadi pada Kamis (28/7/2020) sore sementara arus balik akan terjadi pada Minggu (2/7/2020).
Baca Juga
Kemenhub juga terus menyampaikan agar masyarakat yang hendak bepergian tetap menjaga protokol kesehatan dari penggunaan alat pelindung diri (APD) hingga menjaga jarak. Pasalnya, salah satu yang utama dari penanganan Covid-19 ini adalah kesadaran dari masyarakat.