Bisnis.com, JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (persero) mencatat jelang Iduladha permintaan layanan antar untuk logistik meningkat sebesar 15 persen melalui layanan Rail Express.
VP Public Relations PT KAI Joni Martinus mengatakan hal tersebut dikarenakan tarifnya yang lebih murah dan sudah menjangkau sebanyak 60 stasiun di Pulau Jawa.
“Iya selama menjelang idul adha ini berbagai macam bisa dari barang yang sifatnya hantaran ya paket kemudian juga kebutuhan pokok misalnya telur kemudian juga buah-buahan dari akumulasi dari semua itu sekitar 15 persen,” katanya, Senin (27/7/2020).
Joni menjelaskan KAI juga sebetulnya menyediakan angkutan hewan tetapi tingkat permintaannya tidak begitu tinggi dan saat ini lebih banyak melayani untuk kebutuhan logistik.
“Kami mengakomodir semuanya ya cuma sementara ini belum ada orang yang kayak ngirim kambing gitu,”imbuhnya.
Sebelumnya layanan logistik dari stasiun ke stasiun milik KAI mencatatkan pertumbuhan signifikan hingga 73 persen pada Juni 2020 dibandingkan dengan pada Mei 2020 dari 6.103 ton menjadi 10.581 ton barang ritel.
KAI akan mengenakan tarif minimal 5 kg, kecuali untuk angkutan motor dihitung berdasarkan kapasitas CC. Saat ini Layanan Rail Express mencakup hampir semua jenis barang retail di antaranya paket, motor, produk UMKM, e-commerce, bahan pangan, dan lainnya.
Khusus untuk bahan pangan, Rail Express melayani pengiriman bahan pokok, biji-bijian, buah, hewani, makanan olahan, rempah-rempah, sayur, susu, dan telur. Di bulan Juni angkutan pangan yang dilayani sebanyak 693 ton, meningkat 49 persen dibandingkan dengna Mei sebanyak 464 ton.
Rail Express juga membuka kesempatan seluas-luasnya kepada para pelanggan KAI untuk mengirim berbagai jenis komoditi termasuk hortikultura seperti mangga, jeruk, jamur, bawang, dan sebagainya ke berbagai tujuan.
Joni juga membeberkan beberapa bahan pangan yang menjadi favorit masyarakat untuk dikirim melalui Rail Express pada Juni yaitu tahu susu, sebanyak 327 ton, dari wilayah Kertosono, Nganjuk, dan Jombang dengan tujuan DKI Jakarta; kebab, sebanyak 48 ton, dari daerah pengiriman Surabaya menuju Jakarta; dan makanan kemasan, sebanyak 47 ton, dari dan menuju berbagai wilayah.