Bisnis.com, JAKARTA – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan komposisi kinerja investasi asing ataupun dari dalam negeri lebih berimbang pada kuartal II/2020.
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan penanaman modal dalam negeri (PMDN) tercatat Rp94,3 triliun, sementara penanaman modal asing (PMA) tercatat Rp97,6 triliun.
"Di kuartal II/2020 kami melonggarkan maka PMA mulai beranjak naik menjadi 51 persen. Jadi sekarang berimbang. Jangan ada lagi kecsan PMA tidak percaya masuk ke Indonesia," katanya, dalam paparan Realisasi Investasi Triwulan II 2020, Rabu (22/7/2020).
Dari investasi yang ada, didistribuskan ke wilayah luar Jawa sebesar 47,6 persen, sementara investasi di Pulau Jawa sebesar 52,4 persen. Adapun, untuk sektor industri, sektor listrik, gas dan air mendominasi sebesar Rp30,5 triliun.
Sementara itu, BKPM mencatat realisasi investasi langsung sebesar Rp191,9 triliun sepanjang kuartal II/2020 dengan serapan tenaga kerja 263.109 pekerja.
Realisasi ini turun 3,4 persen dibandingkan angka realisasi kuartal II/2019 dan turun 8,9 persen dari kuartal I/2020.
"Capaian ini sudah berang tentu bulan ekspektasi BKPM, karena kami targetkan sekitar Rp200 triliun," ujar Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Rabu (22/7/2020).
Dari total perolehan tersebut, investasi asing (penanaman modal asing/PMA) kuartal II/2020 mencapai Rp97,6 triliun.
Sementara itu, investasi dalam negeri (penanaman modal dalam negeri/PMDN) pada kuartal II/2020 tercatat sebesar Rp94,3 triliun.