Bisnis.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) mendapatkan apresiasi dari Menko Maritim dan Investasi Luhut B. Panjaitan usai menuntaskan Proyek Langit Biru Cilacap (PLBC) dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) 41,52 persen dan target TKDN 50 persen pada proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Cilacap.
Luhut menuturkan Pertamina sudah sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo yang selalu menekankan untuk memaksimalkan penggunaan produk dalam negeri, termasuk dalam pengelolaan energi baru dan terbarukan.
“Semua yang bisa dibuat di dalam negeri, agar dibuat di dalam negeri. Itulah Indonesia yang disebut era new normal,” ujar Luhut dalam siaran pers, Selasa (21/7/2020).
Selain kunjungan ke RDMP Cilacap, Luhut juga meninjau PLBC yang telah terintegrasi dengan Kilang Cilacap. Menurutnya, sejak beroperasinya PLBC, produksi Pertamax RON 92 di Kilang Cilacap meningkat signifikan menjadi 1,6 juta barrel per bulan dari sebelumnya 1 juta barrel.
Luhut juga kembali mengapresiasi Pertamina atas selesainya PLBC pada 2019 dan kemajuan TKDN yang lebih baik. IKe depannya diharapkan memiliki cakupan lebih luas, tidak hanya di pembangunan sipil, tetapi juga komponen lainnya dalam pembangunan infrastruktur.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan dari total capex proyek PLBC senilai US$392 juta dan penyerapan 3.000 tenaga kerja, Pertamina berhasil menerapkan TKDN di atas target yang ditetapkan sebelumnya sebesar 30 persen.
Baca Juga
"Saat ini, Pertamina terus mendorong implementasi TKDN pada RDMP Cilacap dengan target minimal 40 persen hingga maksimal 50 persen dari total investasi US$5,8 miliar dan penyerapan 20.000 pekerja pada puncak konstruksi dan 500-800 orang pada saat operasional," katanya.
Menurutnya, dengan penerapan TKDN yang tinggi, diharapkan bisa memberikan multiplier effect terhadap GDP sebesar US$2 miliar.
Dalam 3 tahun terakhir, imbuhnya, TKDN dalam proyek Pertamina terus mengalami peningkatan. Sesuai hasil audit BPKP tahun 2018, TKDN Pertamina mencapai 38,17 persen dan naik menjadi 43,16 persen pada tahun 2019. Sementara sesuai prognosa kuartal I/2020, TKDN Pertamina mencapai 52,20 persen.