Bisnis.com, JAKARTA - Scoot, maskapai dalam jaringan Singapore Airlines Group, memperoleh bantuan lewat paket kebijakan untuk sektor penerbangan yang telah dikeluarkan oleh otoritas Singapura di luar kontrol biaya secara mandiri dalam mengantisipasi dampak pandemi.
Chief Commercial Officer Scoot Calvin Chan menyampaikan pandemi membawa dampak tak terduga bagi industri penerbangan tak terkecuali Scoot. Pemerintah Singapura telah memberikan sejumlah bantuan untuk sektor penerbangan melalui berbagai paket kebijakan.
Pihaknya menyebutkan sejumlah paket kebijakan tersebut diantaranya dengan memberikan subsidi upah, potongan biaya pendaratan dan parkir, serta kelonggaran biaya sewa.
“Tak hanya dari pemerintah, di dalam internal Scoot, upaya kami untuk mengatur keuangan secara ketat dan mengurangi biaya adalah dengan menunda belanja modal tertentu, memperketat biaya operasional, dan mengambil langkah-langkah penghematan lainnya, sambil memantau situasi dengan cermat,” jelasnya kepada Bisnis.com, Jumat (17/7/2020).
Calvin juga memproyeksikan permintaan perjalanan kemungkinan akan terbatas pada perjalanan penting dalam waktu dekat sehingga maskapai harus merumuskan cara-cara baru untuk melakukan bisnis dan menciptakan sumber pendapatan baru.
Oleh karena itu, maskapai bertarif rendah tersebut menjelaskan ketika hampir seluruh jaringannya tidak beroperasi, Scoot menjadi salah satu maskapai pertama yang memulai penerbangan khusus kargo sebagai sumber pendapatan alternatif. Bahkan menggunakan armada pesawat berbadan sempit atau (narrow body) untuk mengangkut kargo di kabin demi memaksimalkan pengangkutan.
Baca Juga
Sementara bagi penumpang secara jangka panjang, kata dia, langkah keselamatan dan kebijakan yang dapat mengurangi ketidakpastian dan memulihkan kepercayaan menjadi yang terpenting. Scoot perlu mempertimbangkan hal tersebut saat membuat rencana ke depan.