Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi RI Diproyeksi Minus di Kuartal II/2020, Ini Pesan Jokowi untuk Gubernur

Presiden Joko Widodo mengatakan produk domestik bruto diprediksi minus 4,3 persen di kuartal II/2020. Oleh karena itu, gubernur diminta memanfaatkan momentum pemulihan di kuartal III/2020.
Presiden Joko Widodo bersiap memimpin rapat terbatas (ratas) di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (7/7/2020). Hafidz Mubarak A
Presiden Joko Widodo bersiap memimpin rapat terbatas (ratas) di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (7/7/2020). Hafidz Mubarak A

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta para gubernur untuk menggenjot perekonomian di kuartal III/2020. Presiden menilai kuartal kuartal III/2020 merupakan satu-satunya momentum yang masih bisa dimanfaatkan untuk menjaga perekonomian tetap tumbuh di masa pandemi.

Hal itu disampaikan Jokowi dalam acara pengarahan kepada para gubernur terkait percepatan belanja APBD di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu, 15 Juli 2020.

Dilansir dari Tempo, Jokowi menuturkan, produk domestik bruto (PDB) diperkirakan akan turun 4,3 persen di kuartal II/2020. Adapun di kuartal I/2020, PDB masih tumbuh 2,97 persen kendati level pertumbuhan tercatat yang paling rendah dalam 20 tahun terakhir.

“Kita harus berani berbuat sesuatu untuk ini [perekonomian] diungkit ke atas lagi. Momentumnya adalah di bulan Juli, Agustus, dan September, kuartal ketiga 2020. Kalau kita tidak bisa mengungkit di kuartal ketiga, jangan berharap kuartal keempat akan bisa,” kata Jokowi seperti dikutip dari keterangan resmi Sekretariat Kabinet.

Menurut Jokowi, jika para gubernur tidak bisa memanfaatkan momentum di kuartal III/2020, ekonomi RI tidak dapat terungkit di kuartal IV/2020. Di sisi lain, presiden mengingatkan agar para gubernur tetap mengatur keseimbangan antara menggenjot perekonomian dengan menangani pandemi Covid-19.

“Tidak bisa kita ngegas yang hanya ekonominya saja tidak bisa, ya Covid-19-nya juga nanti malah naik ke mana-mana, tidak bisa. Dua-duanya ini harus betul-betul digas dan remnya diatur betul,” ujar Jokowi.

Secara umum, Jokowi mengingatkan ekonomi global terus dilanda ketidakpastian. Jika Indonesia menerapkan karantina wilayah atau lockdown, ekonomi Indonesia akan minus 17 persen. Oleh karena itu, lanjut Jokowi, Indonesia cukup beruntung karena tidak mengalami kondisi yang parah seperti negara-negara lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Rivki Maulana
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper