Bisnis.com, JAKARTA – Kondisi pasar perumahan Jabodebek-Banten sebagai benchmark pasar perumahan nasional menunjukkan pertumbuhan yang signifikan sejak Pembatasan Sosisal Berskala Besar (PSBB) dilonggarkan, meski beberapa fenomena pergerakan pasar saat ini sulit dijelaskan secara pasti.
Ali Tranghanda, CEO Indonesia Property Watch (IPW), mengatakan hasil riset lembaga itu menunjukkan pasar belum membentuk pola pergerakan yang stabil walaupun proyek-proyek dengan brand yang sudah kuat di pasar relatif mengalami peningkatan penjualan lebih tinggi dibandingkan dengan brand lainnya.
Namun, dia menyatakan pergerakan pasar perumahan pada kuartal II/2020 secara umum cukup menggembirakan di tengah kondisi pandemi corona yang belum pulih.
Tren harga rata-rata per wilayah (Rp/unit)
Lokasi | Q2/2019 | Q3/2019 | Q4/2019 | Q1/2020 | Q2/2020 | % |
Bekasi | 602.531.919 | 492.851.168 | 589.616.646 | 667.279.570 | 741.670.656 | 11.1 |
Bogor | 526.755.746 | 534.703.444 | 661.478.161 | 648.045.115 | 766.955.023 | 18.3 |
Cilegon | 254.080.761 | 346.541.579 | 423.150.702 | 428.735.974 | 285.846.215 | -33.3 |
Depok | 737.866.047 | 742.954.778 | 1.117.289.333 | 966.530.667 | 1.035.131.591 | 7.1 |
Jakarta | 1.975.939.000 | 2.120.452.206 | 2.150.180.129 | 2.311.961.388 | 1.951.655.381 | -15.6 |
Serang | 368.189.758 | 269.487.000 | 477.360.502 | 415.293.421 | 460.138.633 | 10.8 |
Tangerang | 441.167.658 | 507.310.724 | 492.257.652 | 488.947.267 | 478.558.035 | -2.1 |
Rata-rata | 520.227.267 | 509.430.947 | 581.484.477 | 585.074.117 | 562.331.967 | -3.9 |
Menurut Ali, beberapa fenomena pergerakan pasar saat ini sulit untuk dijelaskan secara pasti, paling tidak dalam jangka pendek, karena pasar bergerak sangat dinamis. Kondisi ini masih harus diwaspadai, karena pola pergerakan pasar belum stabil.
“Peningkatan mungkin akan terjadi lagi pada triwulan berikutnya, bila kondisi pandemi tidak semakin buruk,” ungkapnya pada Rabu (15/7/2020) malam WIB.
Dia mengutarakan fenomena yang terjadi saat ini adalah terjadi pergeseran pasar ke segmen yang lebih rendah. Segmen menengah bergeser ke segmen menengah bawah yang membuat pertumbuhan di segmen harga properti kurang dari Rp300 juta mengalami kenaikan.
Sementara itu, tingkat permintaan di segmen harga di bawah Rp 1 miliar tumbuh cukup tinggi, tetapi secara harga jual rata-rata memperlihatkan penurunan.
Sebagian pengembang yang menyasar pasar di kisaran harga Rp500 juta sampai Rp1 miliar, terjebak dalam segmen harga ‘tanggung’.
Di beberapa lokasi, pasokan rumah dengan kisaran harga tersebut menjadi terlalu tinggi di tengah penurunan daya beli. Sebaliknya di wilayah dengan harga lahan yang sudah tinggi, celah pasar di segmen ini cukup besar, tetapi pengembang sulit memasok rumah di segmen ini, kecuali dengan resizing luasan.
“Beberapa pengembang akan mulai mencoba meluncurkan produk baru pada triwulan ketiga tahun ini untuk mengambil celah pasar ini,” ungkap Ali.