Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menperin Maklum Lihat Performa Ekspor Manufaktur Turun

Badan Pusat Statistik (BPS) mendata nilai ekspor industri pengolahan pada paruh pertama 2020 turun tipis 0,41 persen dari US$61,01 miliar pada semester I/2020 menjadi US$60,76 miliar.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Istimewa/Kemenperin
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Istimewa/Kemenperin

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan realisasi performa ekspor semester I/2020 lebih baik dari target yang ditetapkan sebelumnya.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengakui bahwa terdapat perlambatan performa ekspor dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Namun demikian, Agus berujar pihaknya akan menjaga momentum saat ini dengan percepatan stimulus sektor manufaktur pada semester II/2020.

"Saya harus mengatakan saya surprise dengan kinerja ekspor industri pengolahan kita. Industri kita tertekan karena [pandemi] Covid-19, tapi di luar dugaan kinerja ekspor tidak selambat yang saya kira," katanya kepada Bisnis, Rabu (15/7/2020).

Badan Pusat Statistik (BPS) mendata nilai ekspor industri pengolahan pada paruh pertama 2020 turun tipis 0,41 persen dari US$61,01 miliar pada semester I/2020 menjadi US$60,76 miliar.

Selain itu, peran industri pengolahan ke total ekspor pada semester I/2020 meningkat menjadi 79,52 persen dari semester I/2019 di posisi 75,47 persen.

Agus berujar percepatan stimulus ke sektor manufaktur dapat mendorong industri berorientasi ekspor untuk meningkatkan kapasitas produksi. Menurutnya, hal tersebut dilakukan untuk memanfaatkan potensi permintaan pada negara mitra dagang Indonesia.

Berdasarkan catatan Kemenperin, setidaknya ada tiga sektor manufaktur yang memiliki peningkatan permintaan, yakni alat kesehatan, farmasi dan fitofarmaka, dan makanan dan minuman. Sementara itu, industri petrokimia memiliki dampak yang moderat.

Agus belum dapat meramalkan kapan sektor manufaktur dapat kembali ekspansif. Namun demikian, pihaknya optimistis laju pertumbuhan sektor manufaktur akan berakselerasi dengan adanya tambahan stimulus dalam Paket Pemulihan Ekonomi Nasional.

Kemenperin mencatat pemerintah telah mengakomodir delapan stimulus fiskal yang diusulkan oleh industriawan. Namun demikian, setidaknya masih ada sekitar 11 usulan stimulus fiskal lainnya yang belum diakomodir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper