Bisnis.com, JAKARTA –Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mencatat ekspor Indonesia ke Singapura masih tumbuh US$137,3 juta pada Juni 2020 dibandingkan bulan sebelumnya.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan kinerja ekspor Indonesia pada Juni 2020 tergolong tumbuh positif 15,09 persen dari posisi Mei 2020 sebesar US$10,45 miliar.
“Kalau kita liat per negaranya, ini adalah posisi Juni 2020. Jadi ketika kemarin Singapura mengumumkan bahwa pertumbuhan ekonominya mengalami kontraksi 12,6 persen itu adalah posisi bulan April, Mei, Juni. Bahwa pada Juni, ekspor Indonesia ke Singapura itu masih mengalami peningkatan US$137,3 juta,” ungkapnya dalam konferensi pers yang disiarkan secara langsung melalui YouTube resmi BPS, Rabu (15/7/2020).
Menurutnya, pertumbuhan ekspor Indonesia ke Singapura disumbangkan oleh sejumlah komoditas antara lain logam mulia, perhiasan permata, mesin, perlengkapan listrik, tembakau, dan rokok.
Jika dirinci, ekspor nonmigas Indonesia per Juni 2020 juga masih tumbuh di sejumlah mitra utama yakni yang tertinggi adalah China senilai 307,6 juta, Amerika Serikat 278,4 juta, Jepang US$163 juta, dan Singapura US$137,3 juta (month to month/mtm).
Sebaliknya, penurunan ekspor nomigas terbesar ke negara mitra utama antara lain adalah Korea Selatan US$59,6 juta, Hong Kong US$52,4 juta, Spanyol US$51,3 juta, dan Taiwan US$45,1 juta mtm.
“Tapi kalau ditanya seberapa dalam pengaruhnya [dengan resesi Singapura], mungkin kita akan lihat ke depannya. Saya berharap sinyal positif dari ekspor kita di bulan Juni yang bagus ini akan berlanjut,” tambahnya.
Sebelumnya, Departemen Perdagangan dan Industri Singapura melaporkan produksi domestik bruto (PDB) terkontraksi 41,2 persen pada kuartal II/2020 dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Adapun, dibandingkan dengan tahun sebelumnya (year-on-year), PDB pada kuartal kedua Singapura terkontraksi 12,6 persen.