Bisnis.com, JAKARTA - Komisi XI DPR melakukan proses uji kelayakan terhadap calon Deputi Gubernur Bank Indonesia. Aida S. Budiman sebagai salah satu kandidat beradu program visi misi dengan calon lain yaitu Juda Agung yang diuji hari ini dan Doni P. Joewono yang dites Rabu pagi.
Pada kesempatan tersebut, Aida memaparkan visi dan misi dengan judul 'Memperkuat Peran Bank Indonesia dalam Mendukung Kesinambungan Pertumbuhan Ekonomi di Era Peradaban Baru'.
Paparan Aida fokus pada peran bank sentral dalam penguatan stabilitas dan mendukung kesinambungan serta inklusivitas pertumbuhan ekonomi.
Adapun tiga strategi utama yang diandalkan adalah mengoptimalkan bauran kebijakan utama BI meliputi aspek moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran. Kemudian pendalaman pasar keuangan dan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.
Selain itu juga pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).“Pengembangan UMKM melalui UMKM digital sebagai media penguat transmisi kebijakan,” ujar Aida di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (7/7/2020).
Di hadapan Komisi XI yang dipimpin Wakil Ketua Eriko Sotarduga, Aida tampil lugas menjawab pertanyaan-pertanyaan anggota dewan. Dalam pertemuan yang berlangsung dari pukul 14.00 WIb hingga 17.15 WIB tersebut, sejumlah pertanyaan yang diajukan antara lain tentang peran BI dalam burden sharing dengan pemerintah menangani dampak Covid-19.
Aida juga ditanya mengenai kebijakan moneter terkait inflasi, uang beredar, pengembangan pariwisata, hingga digitalisasi UMKM.
Perempuan kelahiran Bogor ini merupakan alumni IPB 1987 dan kemudian meraih gelar MA Ekonomi di University of Southern California, Los Angeles-CA, Amerika Serikat pada 1996 serta gelar Ph.D. dari Claremont Graduate University, Claremont-CA Amerika Serikat pada 2001.
Aida berpengalaman di bidang perumusan kebijakan moneter, internasional,dan baurannya dengan kebijakan reformasi struktural yang diperlukan Indonesia.
Kariernya di Bank Indonesia sejak 1991, dan telah menduduki sejumlah jabatan di bank sentral. Aida pada 2010 dipercaya menjadi Wakil Direktur Eksekutif, International Monetary Fund – IMF South-East Asia Voting Group (SEAVG) Office yang beranggotakan 13 negara.
Dia juga menjadi Direktur dan Kepala Grup Hubungan Internasional, Departemen Internasional yang bertugas melakukan perumusan kebijakan internasional di bidang kerja sama kawasan, khususnya posisi Indonesia di Asean.
Posisi Aida kemudian naik menjabat Direktur Eksekutif Bank Indonesia Direktur- Kepala Departemen Internasional yang melakukan perumusan Kebijakan Internasional Bank Indonesia, termasuk strategi peningkatan rating Republik Indonesia, meningkatkan keterwakilan Indonesia di kantor perwakilan South-East Asia di IMF, dan mengkoordinasikan proposal Indonesia menjadi tuan rumah IMF-WB Annual Meeting di Bali 2018.
Aida lalu dipercaya menjadi Direktur Eksekutif, Bank Indonesia-Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter yang melakukan perumusan Bauran Kebijakan Bank Indonesia dan Nasional untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan meningkatkan ketahanan ekonomi Indonesia.
Kini Aida merupakan Asisten Gubernur, Bank Indonesia sekaligus Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter. Fungsinya di saat krisis ini sangat berperan penting dalam mendukung kinerja Gubernur dan Dewan Gubernur BI. Dia bertugas untuk mendukung Dewan Gubernur dalam mengkoordinasi kebijakan strategis di sektor moneter (Kebijakan Moneter dan Internasional) dan pengelolaan sumber daya manusia - Job Family Moneter, termasuk di kantor perwakilan dalam negeri.
Aida S. Budiman, Juda Agung dan Doni Primanto Joewono merupakan para kandidat Deputi Gubernur Bank Indonesia yang diusulkan Presiden Joko Widodo untuk dipilih DPR dan telah disampaikan melalui surat Nomor RXXI/PSIV/2020 perihal usul calon Deputi Gubernur Bank Indonesia.
Jika dianggap layak & dipilih DPR, Aida, atau Juda dan atau Doni akan menggantikan Erwin Rijanto yang masa jabatannya telah berakhir 17 Juni 2020.