Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Belum Bayar Dana Talangan Tanah ke Hutama Karya Rp1,88 Triliun

PT Hutama Karya (Persero) menyatakan sampai saat ini masih ada piutang pemerintah senilai Rp1,88 triliun yang merupakan dana talangan pengadaan tanah untuk proyek tol Trans Sumatra yang belum dibayarkan.
Sebagai upaya meningkatkan konektivitas di Pulau Sumatra, pemerintah Indonesia melalui PT Hutama Karya (Persero) tengah membangun Jalan Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat untuk mempermudah akses dari Medan ke Kawasan Pariwisata Strategis Nasional (KSPN) Danau Toba, Sumatera Utara. /Hutama Karya
Sebagai upaya meningkatkan konektivitas di Pulau Sumatra, pemerintah Indonesia melalui PT Hutama Karya (Persero) tengah membangun Jalan Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat untuk mempermudah akses dari Medan ke Kawasan Pariwisata Strategis Nasional (KSPN) Danau Toba, Sumatera Utara. /Hutama Karya

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Hutama Karya (Persero) menyatakan sampai saat ini masih ada piutang pemerintah senilai Rp1,88 triliun yang merupakan dana talangan pengadaan tanah untuk proyek tol Trans Sumatera yang belum dibayarkan.

SEVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Muhammad Fauzan menjelaskan proses administrasi pengembalian dana talangan tanah tersebut sudah sesuai dengan Perpres No 66 tahun 2020.

"Saat ini Hutama Karya masih memiliki piutang kepada pemerintah sebesar Rp 1,882 triliun yang merupakan dana talangan pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum dalam rangka pelaksanaan proyek strategis nasional," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (7/7/2020).

Menurutnya, saat ini masih terdapat senilai outstanding yang sudah diverifikasi oleh lembaga berwenang namun belum dibayarkan oleh pemerintah yakni senilai Rp495 milyar, dan sisanya Rp1,388 triliun masih dalam proses verifikasi oleh lembaga berwenang.

Fauzan menambahkan saat ini perseroan membutuhkan dukungan pembiayaan alternatif guna percepatan pembangunan jalan tol Trans Sumatra sepanjang 2.765 kilometer.

Pihaknya sangat berterima kasih atas dukungan pemerintah dan semua pemangku kepentingan yang terus memberikan dukungan dalam percepatan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera.

"Kami masih tetap membutuhkan dukungan pemerintah dalam hal sumber-sumber pembiayaan alternatif yang memerlukan jaminan pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan, perbankan, dan lembaga keuangan lainnya," ujarnya.

Dalam prosesnya hingga saat ini, JTTS yang dibangun oleh Hutama Karya menggunakan pendanaan yang berasal dari berbagai sumber mulai dari PMN tunai dari pemerintah, sindikasi perbankan, dukungan konstruksi, hingga global medium term notes atau GMTN.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arif Gunawan
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper