Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) kembali meningkatkan kapasitas angkut, mulai Senin (6/7/2020), dengan menjalankan 10 perjalanan KRL lintas Tangerang, sehingga total perjalanan KRL saat ini mencapai 947 perjalanan per hari.
VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba mengatakan Calon pengguna KRL sudah mulai mengantre sejak pukul 05.30 WIB hingga halaman parkir stasiun Stasiun Bogor, Stasiun Cilebut, Bojong Gede, Bekasi, dan Rangkasbitung. Hingga pukul 10.00 WIB tercatat ada 166.044 pengguna KRL, meningkat 7 persen dibandingkan dengan pada Senin (29/6) lalu pada kurun waktu yang sama.
Anne mengharapkan kerja sama dari berbagai pihak untuk menerapkan pengaturan kerja karyawan sesuai SE Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 No. 8/2020 tentang pengaturan jam kerja sehingga mobilitas pengguna KRL dapat tersebar. Pengaturan jam kerja dengan sistem shift ini menjadi solusi paling memungkinkan saat ini untuk mengurai kepadatan di tengah jumlah pengguna yang bertambah 9-10 persen setiap pekan sejak PSBB transisi.
Untuk meningkatkan kapasitas angkut, maka mulai Senin (6/7) ini menjalankan 10 perjalanan KRL lintas Tangerang dengan 5 stamformasi 12 dan 1 stamformasi 8 kereta, sehingga total perjalanan KRL di lintas Tangerang saat ini sebanyak 98 perjalanan per hari dengan jam keberangkatan awal dari Stasiun Tangerang menuju Stasiun Duri pukul 04.30 WIB dan keberangkatan akhir dari Stasiun Duri menuju Stasiun Tangerang pukul 21.10 WIB.
“Penambahan ini sesuai dengan tren pergerakan pengguna yang semakin ramai, terbukti pada pagi ini jumlah pengguna KRL di stasiun Tangerang mencapai 4.798 pengguna atau meningkat 53 persen dibanding Senin lalu. Dengan penambahan mulai hari ini, total perjalanan KRL saat ini mencapai 947 perjalanan per hari,” jelasnya melalui siaran pers, Senin (6/7/2020).
Pihaknya tetap melayani sejak awal masa pandemi Covid-19 adalah untuk mendukung para pekerja di sektor-sektor layanan yang vital bagi perekonomian dan masyarakat yang memiliki kebutuhan mobilitas untuk hal mendesak.
Baca Juga
“Untuk mendukung masyarakat kembali aktif dan produktif, dengan produktivitas yang mengutamakan keamanan dan kesehatan bersama tentunya memerlukan dukungan dari berbagai pihak khususnya dalam hal pengaturan jam kerja," tekannya.