Bisnis.com, JAKARTA - Kangean Energi Indonesia, Ltd. (KEI) di bawah koordinasi SKK Migas akan mengoperasikan kapal utility boat produksi lokal untuk mendukung operasi industri hulu migas di Blok Kangean, Madura Jawa Timur.
Kapal pembawa material dan logistik itu tengah dibangun oleh Ekalya Purnamasari, perusahaan galangan di Surabaya, dengan target selesai 14 April 2021 dan dapat mulai dioperasikan April 2021 dengan jalur Gresik–Pulau Pagerungan yang merupakan wilayah kerja KEI.
Sulistya Hastuti, Plt Deputi Pengendalian Pengadaan SKK Migas, mengatakan pembuatan kapal utility boat Kangean Energi Indonesia ini merupakan usaha industri hulu migas untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi Indonesia.
“Selain menghasilkan operasi lebih efisien, pembangunan kapal dengan menggunakan TKDN 85% ini membuktikan bahwa industri migas berkomitmen menjalin kemitraan dengan masyarakat sekitar untuk ikut berkontribusi membangun ekonomi lokal yang kuat dan berkelanjutan," kata Sulistya dalam keterangan pers, Minggu (5/7/2020).
Kepala Divisi Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa SKK Migas Erwin Suryadi mengungkapkan pembangunan kapal utility boat tersebut dikerjakan oleh Ekalya Purnamasari, perusahaan galangan di Surabaya.
“Pembangunan kapal ini menggiatkan industri perkapalan di Jawa Timur, dan perekonomian lokal karena juga akan menyerap tenaga kerja lokal untuk kru kapal.”
Vice Presient SCM KEI Didi Basuki mengatakan kapal yang sepenuhnya dibangun oleh putra-putri terbaik Indonesia tersebut dirancang tingkat kandungan lokal (TKDN) hampir 100 persen.
"KEI mensyaratkan pembuatan kapal ini memberikan dampak positif bagi industri maritim lokal sehingga memenuhi kebutuhan perawatan kapal sejenis dan dapat meningkatkan daya saing baik secara lokal maupun regional," katanya.
Ekayla Purnamasari merupakan pabrikan kapal bermaterial baja dan alumunium di Surabaya yang kerap digunakan untuk operasi laut industri migas.
Saat ini kapal utility boat masih tahap pembuatan konstruksi bodi dan pengelasan di bagian buritan. Kapal berbobot 450 ton ini dikerjakan dengan mengedepankan tingkat keamanan dan kenyamaan.
Dengan panjang 48 meter dan berkekuatan 2.400 tenaga kuda, kapal ini dirancang mampu melaju mulus meski bermuatan penuh. Pada saat beroperasi, kapal ini akan melibatkan 14 kru dan tehnisi kapal di bawah supervisi KEI.