Bisnis.com, JAKARTA – PT Angkasa Pura II (Persero) melakukan market sounding atau tahapan awal penyiapan tujuh proyek infrastruktur yang ditawarkan kepada investor dalam mempersiapkan pembukaan kembali ekonomi pada kondisi kenormalan baru.
Market sounding dalam mencari mitra strategis pengembangan bisnis proyek infrastruktur tersebut juga menggandeng Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Plt. Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Nurul Ichwan menjelaskan sebagai operator penerbangan, bandara pada masa depan harus digarap dengan infrastruktur yang nyaman dan terintegrasi dengan kawasan di sekitarnya.
Nurul mengatakan pihaknya mendukung kegiatan ini karena pembangunan infrastruktur dan kemajuan ekonomi memiliki keterkaitan yang erat dan sudah dibuktikan ketika pemerintah fokus pada pembangunan infrastruktur di Indonesia bagian timur.
“Pada akhirnya, kegiatan ekonomi khususnya peningkatan investasi di Indonesia Timur semakin baik. Jadi, apa pun yang kita lakukan, infrastruktur harus hadir lebih dulu sebelum bisnis-bisnis lainnya hadir,” jelas Nurul melalui keterangan resminya pada Rabu (1/7/2020).
Tujuh proyek infrastruktur yang ditawarkan di antaranya hotel bintang 4 di Soekarno Hatta Airport International Terminal meliputi kerja sama pengelolaan hotel sampai dengan 20 tahun.
Selanjutnya aeroland city di Tangerang. Proyek ini merupakan kerja sama pengembangan lahan untuk business park, service apartment, residensial, sekolah, dan pergudangan.
Kemudian retail area management untuk 17 bandara di bawah kelolaan AP II. Proyek keempat juga mencakup kerja sama pengelolaan periklanan di 17 bandara AP II termasuk Bandara Soekarno-Hatta.
Adapula sky city di Bandara Soekarno-Hatta yang merupakan kerja sama pembangunan dengan konsep transit oriented development, convention center, dan service apartment.
Di luar itu terdapat airport city di Bandara Internasional Kualanamu di Sumatra Utara yang merupakan kerja sama pembangunan perumahan gedung komersial meliputi theme park, logistic park, dan factory outlet di lahan seluas 200 ha.
Proyek terakhir yakni airport city di Bandara Internasional Supadio di Kalimantan Barat atau kerja sama pembangunan leisure mall, condotel, sport club, dan entertainment dalam satu kawasan.
“Kami berharap dari tujuh proyek yang ditawarkan, ketika ada investornya, kita akan lihat multiplier effects yang diciptakan sehingga dapat memberikan kontribusi yang baik terhadap pertumbuhan ekonomi,” kata Nurul.