Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyek Konstruksi Tak Terhalang Covid-19

Meskipun Covid-19 menjadi hambatan, para profesional di industri konstruksi diharapan supaya tidak patah semangat.
Foto udara pembangunan konstruksi ruas jalan tol  Padang-Sicincin di Jl Bypass KM 25, Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat, Jumat (19/6/2020). PT Hutama Karya (Persero) terus mengebut pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS), salah satunya yakni Ruas Pekanbaru-Padang Seksi 1 (Padang-Sicincin/Pacin) sepanjang 36 kilometer, dengan lahan yang sudah dibebaskan dan dikerjakan sejauh 4,2 kilometer, sedangkan sisanya masih diproses di BPN. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Foto udara pembangunan konstruksi ruas jalan tol Padang-Sicincin di Jl Bypass KM 25, Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat, Jumat (19/6/2020). PT Hutama Karya (Persero) terus mengebut pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS), salah satunya yakni Ruas Pekanbaru-Padang Seksi 1 (Padang-Sicincin/Pacin) sepanjang 36 kilometer, dengan lahan yang sudah dibebaskan dan dikerjakan sejauh 4,2 kilometer, sedangkan sisanya masih diproses di BPN. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menjamin seluruh proyek konstruksi di Tanah Air tetap berlanjut di tengah pandemi Covid- 19.

"Untuk itu, sumber daya manusia konstruksi diminta melakukan inovasi dan meningkatkan kualitasnya guna mendukung program tersebut," kata Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR Trisasongko Widianto dalam webinar, Rabu (1/7/2020).

Dia berharap meskipun Covid-19 menjadi hambatan, hal itu tidak membuat para profesional di industri konstruksi menjadi patah semangat.

"Menciptakan inovasi dan menguatkan profesionalisme, meningkatkan kualitas sumber daya manusia menjadi hal utama dalam menghadapi COVID-19 ini. Jadi, tidak hanya mengandalkan teknologi semata," katanya.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pracetak dan Prategang Indonesia Agus Wantoro mengharapkan produktivitas industri pracetak dan prategang dapat kembali berjalan normal dengan utilitas 80 persen. "Saat ini, hanya 30 persen," ujarnya.

Dia optimistis investasi dapat berjalan normal kembali dan serapan produk dari anggota asosiasi kembali optimal yang saat ini mencapai 42 juta ton per tahun.

Kapasitas produksi dalam 5 tahun terakhir, katanya, terus mengalami peningkatan sejak 2014 sebesar 24,5 juta ton, kemudian naik menjadi 25,32 juta ton. "Kenaikan yang signifikan terjadi pada tahun lalu hingga mencapai 42,6 juta ton," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Zufrizal
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper