Bisnis.com, JAKARTA – Ketegangan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dengan Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Tambang kian memanas, bahkan diwarnai sesumbar dari Fraksi Partai Demokrat.
Suasana panas bermula dari aksi Anggota Komisi VII DPR RI M. Nasir yang mempersoalkan langkah MIND ID menarik utang pada tahun ini. Pertanyaan berfokus pada cara penerbitan utang obligasi hingga potensi gagal bayar.
Direktur Utama MIND ID Orias Petrus Moedak menjelaskan penerbitan utang senilai US$2,5 miliar ditujukan untuk refinancing utang yang akan jatuh tempo. Langkah ini dilakukan untuk mengurangi tekanan kebutuhan arus kas pada periode mendatang.
Dia juga menjelaskan utang baru ini meringankan beban bunga yang ditanggung perseroan. Selain itu, dia menegaskan perseroan optimistis memiliki kemampuan yang cukup untuk melunasi utang saat jatuh tempo kelak.
Nasir terus mencecar Orias dengan pertanyaan serupa. Dia masih mempersoalkan strategi penarikan utang untuk menutup utang lain. Hingga akhirnya, Ketua Komisi VII DPR RI memutuskan untuk memberi kesempatan kepada anggota legislator lain untuk berpendapat.
Usai sejumlah anggota Komisi VII DPR RI menyampaikan pendapatnya, M. Nasir kembali angkat suara. Dia kembali mempermasalahkan utang MIND ID dan ketidaksiapan para direksi untuk menghadiri rapat itu.
Baca Juga
“Anda tidak main-main di sini, saya tidak main-main di sini, Anda rapat harus lengkap bahannya. Enak betul anda di sini, percuma Anda ditaruh di sini, kurang ajar Anda!” kata Nasir di tengah-tengah RDP Komisi VII DPR RI dengan MIND ID, Selasa (30/6/2020).
Dia juga menyatakan bahwa apabila tidak senang dengan jalannya rapat tersebut, dia mempersilakan Orias untuk keluar. Orias pun langsung menyambar ucapan M. Nasir dengan menyatakan dia siap keluar jika diminta.
“Apabila diminta keluar saya akan keluar. Saya diundang maka saya datang,” ujar Orias.
Mendengar pernyataan Orias, saudara kandung terpidana kasus korupsi Muhammad Nazaruddin kembali melontarkan komentar pedas. Dia bahkan bersumpah tidak perlu lagi Orias diundang RDP dengan Komisi VII DPR RI.
“Anda pikir negara ini utang, siapa yang bayar? Kalau ada orang begini lagi, tidak usah ikut rapat. Kalau ada orang begini tidak usah lagi rapat di Komisi VII,” katanya.
Guna meredakan suasana, Alex Noerdin meminta Orias untuk tetap tenang. Sementara itu, M. Nasir terus menyampaikan sumpah serapah. Bahkan dia menyatakan akan meminta Menteri BUMN Erick Thohir untuk mengganti Orias.
“Saya akan minta surati Pak Erick Thohir, selagi masih ada saya di sini, tidak akan saya benarkan dia [Orias] rapat di sini,” ujarnya.
Selepas menyampaikan pendapatnya, RDP kembali dilanjutkan dengan pendapat dari anggota Komisi VII DPR RI lain. Hingga berita ini dibuat, rapat masih berlangsung setelah dapat diskors untuk istirahat selama 15 menit.