Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Capri Nusa (CPRI) Masih Tahan Pengembangan Proyek Baru

Fokus perusahaan pada semester kedua hanya akan fokus menggenjot pemasaran proyek yang sudah ada.
Interior JW Smart Office Tower & Convention Hall di Jatiwaringin, Jakarta Timur, proyek perkantoran yang dibangun oleh PT Capri Nusa Satu Properti Tbk. /CNSP
Interior JW Smart Office Tower & Convention Hall di Jatiwaringin, Jakarta Timur, proyek perkantoran yang dibangun oleh PT Capri Nusa Satu Properti Tbk. /CNSP

Bisnis.com, JAKARTA — Pengembang properti PT Capri Nusa Satu Properti Tbk. tampaknya belum akan mengambil kesempatan untuk meluncurkan proyek baru pada semester II/2020, bila melihat kondisi dan situasi saat ini yang belum kondusif.

Direktur Utama Capri Nusa Satu Properti Jansen Surbakti mengatakan bahwa pihaknya belum berencana berekspansi meskipun kondisi perekonomian lambat laun mulai bergerak jelang fase kenormalan baru dan pelonggaran pembatasan sosial.

"Belum ada rencana. Kami masih lihat perkembangan ekonomi [ke depan]," katanya kepada Bisnis, Senin (29/6/2020).

Jansen mengatakan bahwa fokus perusahaan pada semester kedua hanya akan fokus menggenjot pemasaran proyek yang sudah ada. Lagi pula, beberapa portofolio proyek Capri Nusa sebelumnya turut terdampak virus corona baru atau Covid-19.

Dengan adanya kesempatan pelonggaran, perusahaan dengan kode saham CPRI itu lebih memilih fokus untuk memasarkan unit agar terserap maksimal termasuk gedung perkantoran yang menjadi lini pendapatan utama perusahaan.

"Kami tetap fokus pada pemasaran [gedung perkantoran] JW Smart building di Jakarta Timur dan penyelesaian proyek di Nusa Penida," ujarnya.

Pemasaran Gedung perkantoran JW Smart Office Tower & Convention Hall sebelumnya sempat terkendala akibat pembatasan sosial sehingga okupansi masih di angka 20 persen. Namun, tingkat okupansi masih 100 persen untuk gedung kantor Multi Piranti Graha atau Capri Art Office.

Pihaknya juga bakal mendahulukan kelangsungan proyek The Atuh Beach Resort di Nusa Penida karena salah satu sektor yang paling cepat mengalami kebangkitan begitu pandemi berakhir adalah sektor pariwisata.

Terlepas dari itu, Jansen mengaku bahwa semester II/2020 tampaknya belum terlihat akan ada pergerakan yang bagus di sektor properti mengingat pasar masih terpengaruh secara psikologi akibat pandemi Covid-19 yang belum teratasi.

Namun, dia berharap agar tahun depan pasar properti lambat laun bisa pulih mengingat semester dua tahun ini akan menjadi masa transisi untuk perbaikan ekonomi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ilham Budhiman
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper