Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Semester II/2020, Ini Strategi Phapros (PEHA)

PT Phapros Tbk. mengaku telah mempersiapkan beberapa rencana strategis yang akan dijalankan mulai semester II/2020, khususnya terkait dengan pandemi Covid-19.
Ilustrasi obat-obatan tablet dan kapsul./REUTERS-Srdjan Zivulovic
Ilustrasi obat-obatan tablet dan kapsul./REUTERS-Srdjan Zivulovic

Bisnis.com, JAKARTA - PT Phapros Tbk. mengaku telah mempersiapkan beberapa rencana strategis yang akan dijalankan mulai semester II/2020 untuk menjaga kinerja perseroan.

Direktur Produksi Phapros Syamsul Huda mengatakan perseroan akan terus meningkatkan performanya usah berhasil meningkatkan kinerja sepanjang 2019 dengan meraih pertumbuhan penjualan sebesar 8 persen atau setara Rp1,1 triliun.

"Di antaranya adalah dengan meningkatkan produksi 1 juta boks multivitamin merek Becefort, satu-satunya produk di Indonesia yang memiliki kandungan kombinasi vitamin C dosis tinggi dan vitamin E, menyusul kenaikan permintaan di tengah pandemik virus corona atau Covid-19," kata Syamsul dalam siaran pers, Kamis (25/6/2020).

Dia menambahkan selain itu perseroan juga meluncurkan produk biologi untuk anti aging berbahan dasar sekret metabolit stem-cell yang merupakan hasil hilirisasi riset dengan Universitas Airlangga, Surabaya.

Pihaknya menuturkan upaya ini merupakan salah satu dukungan Phapros terhadap hilirisasi riset. Dalam mengembangkan produk ini, Phapros juga telah mendapatkan pendanaan dari Kemenristek Dikti sebesar Rp 20,2 miliar sejak 2017.

"Diharapkan semester dua tahun ini sudah siap diproduksi,” ujarnya.

Saat ini Phapros memproduksi lebih dari 250 item obat, diantaranya adalah obat hasil pengembangan sendiri dan salah satu produk unggulan Phapros yang menjadi pemimpin pasar di katagorinya adalah Antimo.

Phapros telah mendapatkan sertifikasi CPOB sejak tahun 1990 serta sertifikat ISO 9001 pada 1999 (yang telah ditingkatkan menjadi Sertifikat ISO 9001 versi 2008), Sertifikat ISO 14001 pada 2001 (yang telah ditingkatkan menjadi ISO 14001:2004), Sertifikat OHSAS 18001:2007 pada 2010, dan Sertifikat ISO 17025 dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) untuk Laboratorium Kalibrasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper