Bisnis.com, JAKARTA - Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) menilai penataan ekosistem logistik melalui instruksi presiden (inpres) dapat mengoptimalkan kinerja Tol Laut untuk aspek logistik dari dan ke arah timur Indonesia.
Ketua Umum DPP Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) Carmelita Hartoto menilai selama ini pihaknya terus bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan dalam menjamin kelancaran distribusi logistik melalui angkutan laut.
Menurutnya, dengan diterbitkannya Instruksi Presiden (Inpres) No.5/2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional yang belum lama ini diterbitkan, diharapkan akan mempercepat optimalisasi kinerja tol laut. Pasalnya, Inpres tersebut bertujuan untuk meningkatkan sinergitas seluruh instansi dalam meningkatkan kinerja logistik nasional, memperbaiki iklim investasi dan meningkatkan daya saing perekonomian nasional.
“Program tol Laut yang sudah berjalan baik ini harus diiringi dengan munculnya industri di wilayah timur sehingga adanya pertumbuhan muatan balik kapal, dengan begitu nantinya akan membuat daya saing logistik kian baik,” paparnya, Selasa (23/6/2020).
Menurutnya, meski di saat pandemi Covid-19, sektor transportasi laut dalam pendistribusi bahan pokok dan penting tetap berjalan lancar ke seluruh daerah. Kelancaran transportasi laut itu bisa dilihat dari operasional, baik kapal liner maupun kapal dalam program tol laut relatif sesuai jadwal.
Pertumbuhan jumlah trayek tol laut terus mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun. Sejak diluncurkan pada akhir 2015, jumlah trayek tol laut sudah sebanyak 26 trayek pada 2020. Dari jumlah rute itu, tujuh rute dilayani oleh pelayaran swasta nasional.
Baca Juga
Load factor kapal-kapal tol laut memang masih perlu terus dioptimalkan, karena masih ada beberapa rute yang muatannya masih berkisar 30 persen, tetapi ada juga rute tol laut yang sudah sampai 100 persen. Namun, untuk optimalisasi muatan tol laut perlu sinergi seluruh pihak.
Carmelita menilai agar ketersediaan stok bahan pokok dan penting terjamin di daerah-daerah, yang diperlukan adalah memperbanyak volume barang yang diangkut, dan memperbanyak ship’s call kunjungan kapal tol laut.
Pemberian subsidi angkutan laut pada program tol laut juga baiknya difokuskan hanya untuk sembilan bahan pokok dan penting. Peran tol laut sangat penting dalam upaya mengurangi disparitas harga antarwilayah khususnya di wilayah timur dan di daerah Tertinggal, Terpencil, Terluar dan Perbatasan (3TP).