Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyaluran KUR Capai Rp61,09 Triliun hingga April, Sektor Produktif Jadi Sasaran

Sektor pertanian dan pengolahan serta perikanan mengalami kenaikan penyaluran yang lumayan, sedangkan perdagangan menurun dibandingkan tahun lalu.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjawab pertanyaan wartawan sebelum memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) tentang Kebijakan Stimulus ke-2 Dampak COVID-19 tingkat menteri di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (11/3/2020). Dalam Rakor tersebut dihasilkan beberapa hal salah satunya mencangkup PPH Pasal 21 yang akan ditanggung Pemerintah untuk industri. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjawab pertanyaan wartawan sebelum memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) tentang Kebijakan Stimulus ke-2 Dampak COVID-19 tingkat menteri di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (11/3/2020). Dalam Rakor tersebut dihasilkan beberapa hal salah satunya mencangkup PPH Pasal 21 yang akan ditanggung Pemerintah untuk industri. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA - Sepanjang Januari hingga April 2020, Pemerintah telah melakukan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp61,09 triliun atau 32,15 persen dari target tahun 2020 sebesar Rp190 triliun.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan sektor pertanian dan pengolahan serta perikanan mengalami kenaikan penyaluran yang lumayan, sedangkan perdagangan menurun dibandingkan tahun lalu.

Dari 3 sektor yang mengalami peningkatan, dia menuturkan penyaluran KUR mencapai Rp17 triliun hingga April 2020. "Memang pemerintah mendorong sektor produktif [dalam penyaluran KUR]," Papar Airlangga dalam webinar Oke Oce, Jumat (19/6/2020).

Dari sisi wilayah, penyaluran KUR terbanyak di Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Utara.

Airlangga optimistis KUR dapat membantu menggerakkan ekonomi rakyat. Dari data Kemenko Perekonomian, total realisasi penyaluran KUR dari Agustus 2015 hingga 30 April 2020 sebesar Rp534,07 triliun dengan outstanding sebesar Rp172,5 triliun.

Sementara itu, untuk jumlah debitur sebanyak 20,3 juta orang, dan non-performing loan (NPL) rendah sebesar 1,24 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper