Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasa Ateh Bukittinggi Beroperasi, Aktivitas Ekonomi Meningkat

Pemerintah Kota Bukittinggi optimistis terjadi peningkatan aktivitas perdagangan dan perekonomian dengan beroperasinya kembali Pasa Ateh Bukittinggi.
Bangunan Pasa Ateh Bukittinggi, Sumatra Barat yang telah selesai dibangun./ ANTARA-Ira Febrianti
Bangunan Pasa Ateh Bukittinggi, Sumatra Barat yang telah selesai dibangun./ ANTARA-Ira Febrianti

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Kota Bukittinggi optimistis terjadi peningkatan aktivitas perdagangan dan perekonomian dengan beroperasinya kembali Pasa Ateh (Pasar Atas) Bukittinggi, Sumatra Barat.

Wali Kota Bukittinggi M. Ramlan Nurmatias mengatakan Pasa Ateh sempat alami musibah kebakaran dan kini telah dibangun kembali mulai 2018 oleh Kementerian PUPR dengan dana APBN hampir Rp300 miliar.

"Kami berterima kasih atas perhatian yang diberikan pemerintah pusat terhadap pembangunan di Bukittinggi khususnya untuk Pasa Ateh ini. Kami menyadari apabila hanya mengandalkan APBD, kami tidak tahu kapan Pasa Ateh ini akan dibangun lagi," jelas Ramlan, dalam peresmian virtual Pasa Ateh, Kamis (18/6/2020).

Dia menambahkan Pasa Ateh Bukittinggi akan mampu menggerakan roda perekonomian di daerah ini karena menjadi destinasi belanja dengan lokasi yang strategis. Apalagi, katanya, Pasa Ateh adalah salah satu pasar utama di Sumatra Barat.

"Pasa Ateh menjadi salah satu pusat perdagangan terbesar di Sumbar dan jadi destinasi wisata belanja bagi yang berkunjung ke Bukitnggi. Keberadaan Pasa Ateh harus dipertahankan dan dijaga bersama," jelasnya.

Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno mengatakan Pasa Atas bisa kembali diresmikan dengan adanya dukungan dari pemerintah pusat sehingga bisa membangkitkan kembali perekonomian di daerah ini, termasuk sektor wisata yang sempat terdampak musibah kebakaran.

"Ini kebanggaan bagi masyarakat Bukittinggi dan masyarakat Minang. Bangunan Pasa Ateh memiliki nilai sejarah dan destinasi wisata jadi satu kesatuan dengan Jam Gadang yang jadi ikon Bukittinggi, sehingga sempat terpukul wisata, tidak hanya sektor peradagangan dan ekonomi," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Agne Yasa
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper