Bisnis.com, MEDAN - Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatra Utara tengah mengembangkan pembibitan bawang merah untuk meningkatkan hasil panen komoditas tersebut.
Kepala Bidang Penyuluhan Taufik Batubara mengatakan petani bawang merah selama ini terkendala harga benih bawang merah yang mahal. Kondisi ini membuat petani hanya menanam pada areal sekitar 0,1-0,3 hektar.
"Saat ini harga benih Rp60.000 per kg di Jawa. Mereka harus menanggung ongkos dari sana ke sini sekitar Rp5.000-Rp7.000 per kg," katanya kepada Bisnis dikutip pada Selasa (16/6/2020).
Dinas Tanaman Pangan mengembangkan bibit bawang merah pada area seluas 9 hektar. Pengembangan dilakukan melalui kelompok tani di Medan, Deliserdang, Sergai, Batubara, Simalungun, dan Karo.
Pada tahap awal, penangkar diharapkan mampu memproduksi benih sekitar 135 ton dalam 2 bulan mendatang. Pihaknya akan terus menciptakan penangkar-penangkar baru untuk mengembangkan benih lebih banyak.
Targetnya, Sumatra Utara dapat mencapai swasembada benih pada tahun depan. Adapun, swasembada bawang merah diharapkan tercapai setahun berikutnya.
"Karena benihnya tersedia dan harganya tidak terlalu mahal, petani menanam bawang merah lebih banyak sekitar 0,5-1 hektare," imbuhnya.
Berdasarkan data BPS, produksi bawang merah Sumatra Utara sebesar 18.072 ton dengan luas panen 2.246 hektare pada 2019. Namun, kebutuhan bawang merah Sumut mencapai 4.057 ton per bulan.
Produksi bawang merah paling banyak dari Kabupaten Karo dan Simalungun masing-masing 6.041 ton dan 4.051 ton. Selanjutnya, Kabupaten Dairi sebanyak 2.820 ton dan Humbang Hasundutan 1.535 ton.