Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor minyak dan gas bumi (migas) Indonesia pada Mei 2020 mencapai US$652,1 juta.
Nilai ini tercatat mengalami kenaikan dibandingkan realisasi pada bulan sebelumnya.
"Selama bulan April ke bulan Mei 2020, ekspor migas kita mengalami kenaikan 15,64 persen," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto, Senin (15/6/2020).
Namun bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, nilai ekspor migas Indonesia pada Mei 2020 tercatat mengalami penurunan 42,64 persen. Pada Mei 2019, nilai ekspor migas tercatat mencapai US$1,14 miliar.
Berdasarkan data BPS, ekspor minyak mentah pada Mei 2020 mencapai US$91,6 juta atau turun 45,44 persen bila dibandingkan dengan Mei 2019 yang mencapai US$167,9 juta.
Penurunan ekspor migas juga disebabkan menurunnya ekspor gas sebesar 39,19 persen menjadi US$541,5 juta dari US$890,5 juta pada Mei 2019.
Baca Juga
Sementara itu, untuk ekspor hasil minyak mengalami penurunan sebesar 75,76 persen menjadi US$19 juta dari US$78,4 juta pada Mei 2019.
Adapun ekspor migas ini menyumbang sebesar 6,19 persen dari total ekspor Indonesia pada Mei 2020. Suhariyanto mengatakan bahwa harga minyak mentah Indonesia di pasar dunia (Indonesian crude price/ICP) mengalami kenaikan dari US$20,66 per barel pada April 2020 menjadi US$25,67 per barel pada Mei 2020.
"Harga minyak mentah month-to-month mengalami peningkatan 24,25 persen. Tapi kalau dibandingkan harga minyak mentah ini pada posisi Mei 2019 terjadi penurunan tajam 62,3 persen," katanya.
Adapun, secara keseluruhan nilai ekspor Indonesia pada Mei 2020 mencapai US$10,53 miliar atau turun 28,95 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.