Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Program Bansos, Ekonom: Bukan Mendorong Ekonomi tapi Menekan Pelambatan

Gelontoran dana ratusan triliun untuk perlindungan masyarakat, termasuk bantuan sosial (bansos), bertujuan untuk menekan pelambatan ekonomi supaya tidak terlalu dalam.
Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah Redjalam (dari kiri) menyampaikan paparan didampingi Direktur Mohammad Faisal, dan Wakil Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Chamdan Purwoko saat berkunjung ke kantor Bisnis Indonesia, di Jakarta, Rabu (10/1)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah Redjalam (dari kiri) menyampaikan paparan didampingi Direktur Mohammad Faisal, dan Wakil Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Chamdan Purwoko saat berkunjung ke kantor Bisnis Indonesia, di Jakarta, Rabu (10/1)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - Gelontoran dana ratusan triliun untuk perlindungan masyarakat, termasuk bantuan sosial (bansos), bertujuan untuk menekan pelambatan ekonomi supaya tidak terlalu dalam.

Hal ini dikatakan Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah Redjalam dalam diskusi program pemulihan ekonomi nasional (PEN) dengan Staf Khusus Menteri Keuangan Masyita Crystallin.

"Ini bukan untuk mendorong perekonomian. Tetapi supaya pelambatannya tidak terlalu dalam," kata Piter, Rabu (10/6/2020).

Piter mengatakan pengalokasian anggaran perlindungan masyarakat yang nilainya mencapai Rp203 triliun, jauh lebih besar dan mendekati perhitungannya dibandingkan dengan alokasi anggaran sebelum rencana revisi anggaran 2020 bergulir. 

Adapun, Piter menambahkan dalam masa pandemi Covid - 19, memang fleksibilitas dalam pelaksanaan anggaran cukup penting. Pemerintah juga tak perlu ragu, karena dengan kondisi yang tidak normal dibutuhkan ruang fiskal yang leluasa untuk menangani dampak pandemi corona.

"Fleksibilitas itu perlu, karena ini tidak dalam kondisi normal. Anggaran inilah yang akan menyelamatkan kita," jelasnya


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper