Bisnis.com, JAKARTA - Gelontoran dana ratusan triliun untuk perlindungan masyarakat, termasuk bantuan sosial (bansos), bertujuan untuk menekan pelambatan ekonomi supaya tidak terlalu dalam.
Hal ini dikatakan Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah Redjalam dalam diskusi program pemulihan ekonomi nasional (PEN) dengan Staf Khusus Menteri Keuangan Masyita Crystallin.
"Ini bukan untuk mendorong perekonomian. Tetapi supaya pelambatannya tidak terlalu dalam," kata Piter, Rabu (10/6/2020).
Piter mengatakan pengalokasian anggaran perlindungan masyarakat yang nilainya mencapai Rp203 triliun, jauh lebih besar dan mendekati perhitungannya dibandingkan dengan alokasi anggaran sebelum rencana revisi anggaran 2020 bergulir.
Adapun, Piter menambahkan dalam masa pandemi Covid - 19, memang fleksibilitas dalam pelaksanaan anggaran cukup penting. Pemerintah juga tak perlu ragu, karena dengan kondisi yang tidak normal dibutuhkan ruang fiskal yang leluasa untuk menangani dampak pandemi corona.
"Fleksibilitas itu perlu, karena ini tidak dalam kondisi normal. Anggaran inilah yang akan menyelamatkan kita," jelasnya