Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai dilema pungutan pajak digital karena ancaman investigasi Presiden AS Donald Trump serta proyeksi pergerakan rupiah, antara lain, menjadi sorotan edisi harian Bisnis Indonesia, Senin (8/6/2020).
Berikut sejumlah ringkasan topik utamanya:
Dilema Pajak Digital. Ancaman investigasi Presiden AS Donald Trump membuat pemerintah berada dalam dilema. Di satu sisi pungutan pajak digital adalah keniscayaan, di sisi lain AS merupakan mitra dagang Indonesia yang cukup prospektif.
Amerika Serikat (AS) bersikap reaktif dengan menginvestigasi skema pajak digital yang diadopsi banyak negara termasuk Indonesia. Hal ini dilakukan guna memastikan skema pemajakan tidak mendiskriminasi korporasi asal AS seperti, Apple Inc., Alphabet Inc., dan Amazon.com, Inc.
Proyeksi Kurs Rupiah: Penguatan Bakal Berlanjut. Nilai tukar rupiah diramal melanjutkan penguatan pada pekan ini sejalan dengan rencana pembukaan kembali aktivitas ekonomi dan mulai derasnya dana asing masuk ke Indonesia.
Jaga Jarak & Tren Belanja Online Dunia. Saat pembatasan jarak sosial menjadi pertimbangan utama, transaksi di kasir semakin sedikit, demikian pula dengan aktivitas cuci mata dan pilih-pilih barang di etalase toko. Selamat datang di tren belanja era Covid-19.
Meskipun praktik jualbeli online sudah tak asing lagi bagi masyarakat modern, trennya menguat karena pandemi mendorong orang tetap tinggal di rumah.
Apple Siapkan Layanan Cicilan. Apple Inc. sedang mempersiapkan layanan yang memungkinkan pelanggan membeli produknya dengan cicilan bulanan melalui kartu kredit Apple Card tanpa bunga.
3 Proyek Migas Dipercepat Tahun Ini. PT Pertamina EP mengupayakan Proyek Bambu Besar dan Proyek Kompresor Sembakung untuk bisa mulai berproduksi tahun ini. Sementara itu, PT Pertamina Hulu Energi juga berupaya mempercepat penyelesaian proyek reaktivitas PHE-12 pada akhir tahun.