Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mitra Strategis Mundur, Proyek Kilang Bontang Tertunda

Pertamina menunda pengerjaan proyek Kilang Bontang usai mitra strategis dalam proyek tersebut menyatakan untuk mundur.
Karyawan Pertamina melakukan pengecekan fasilitas kilang minyak. Istimewa/ Pertamina
Karyawan Pertamina melakukan pengecekan fasilitas kilang minyak. Istimewa/ Pertamina

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) menunda pengerjaan proyek Kilang Bontang usai mitra strategis dalam proyek tersebut menyatakan untuk mundur.

Direktur Megaproyek & Petrokimia Pertamina, Ignatius Tallulembang menjelaskan bahwa mitra yang terpilih untuk proyek itu menyatakan tidak dapat melanjutkan proyek tersebut, sehingga pada saat ini proyek tersebut ditunda sambil mengkaji ulang. Hingga saat ini, Overseas Oil and Gas (OOG) LLC adalah mitra yang terpilih untuk proyek Kilang Bontang.

"Kilang Bontang sempat jalan, cuma partner tidak bisa lanjutkan, kita hold dulu, kita kaji, supply demand seperti apa. Kalau sudah clear akan kita bicarakan dengan stakeholder. Kita lihat perkembangan selanjutnya sesuai kebutuhan," katanya dalam paparannya kepada media baru-baru ini.

Adapun, proyek Kilang Bontang termasuk sebagai proyek stragis nasional yakni untuk Grass Root Refinery (GRR). Proyek tersebut merupakan penugasan langsung oleh pemerintah melalui Keputusan Menteri ESDM No. 7935/2016.

Beleid tersebut menugaskan Pertamina untuk membangun kilang minyak dengan kapasitas sebesar 300.000 barel per hari. Kilang tersebut akan memproduksi bahan bakar minyak jenis bensin minimal 60.000 barel per hari dengan standar dan mutu setara Euro IV.

Selain itu, Kilang Bontang bakal memproduksi BBM jenis solar dengan produksi minimal 124.000 barel per hari dengan standar dan mutu setara Euro IV.

Sebelumnya, kerja sama antara Pertamina dan OOG diteken pada 10 Desember 2018 yang dilakukan langsung oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan disaksikan langsung oleh Komisaris Utama Pertamina Tanri Abeng, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Menteri Energi san Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, dan Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Darmin Nasution.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Ridwan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper