Bisnis.com, JAKARTA--Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo angkat bicara terkait potensi ekonomi Indonesia akan mengalami resesi akibat pandemi virus Corona (Covid-19).
Pasalnya, roda perekonomian pada kuartal II/2020 diprediksi melambat akibat penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
"Kami sudah memperkirakan kondisi global sebelum membuat proyeksi ekonomi. Kami juga sudah perkirakan PSBB akan berlangsung selama 2,5 bulan," kata Perry saat konferensi pers virtual, Jumat (5/6/2020).
Berdasarkan data BI, perekonomian Indonesia pada kuartal I/2020 tumbuh melambat menjadi 2,97 persen (yoy). Perry mengatakan ekonomi diprediksi mengalami penurunan pada kuartal II/2020.
Apalagi, inflasi pada periode Puasa-Lebaran atau Mei 2020 tercatat sangat rendah, yaitu 0,07 persen (mtm) dan 2,19 persen (yoy).
Perry berharap pertumbuhan ekonomi Indonesia selama periode pandemi Covid-19 tetap pada level positif, yaitu mendekati 2,3 persen. Angka pertumbuhan ekonomi 2,3 persen merupakan prediksi Bank Indonesia lantaran produk domesti bruto (PDB) pada kuartal I/2020 hanya tumbuh 2,97 persen.
Baca Juga
"Kami akan lihat lagi berbagai indikator. Setelah itu baru bisa melihat perkembangan pada kuartal II/2020," imbuhnya.
Sebelumnya, Pengamat ekonomi Perbanas Institute Piter Abdullah memprediksi ekonomi Indonesia akan dihantam resesi akibat dampak wabah pandemi virus Corona (Covid-19).
Oleh karena itu, dia mengatakan saat ini masyarakat membutuhkan stimulus dari pemerintah untuk menahan perlambatan bahkan kontraksi ekonomi hingga akhir 2020. Stimulus fiskal pemerintah, lanjutnya, diperlukan untuk menangani wabah Covid-19 sekaligus membangkitkan perekonomian Indonesia.
"Ada potensi ekonomi kita mengalami resesi pada tahun ini," katanya ketika dihubungi Bisnis, Kamis (4/6/2020).