Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah mengakui ada sejumlah pengusaha yang kebingungan dengan protokol kesehatan di dunia industri pada masa kenormalan baru atau new normal.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengakui hal tersebut. Menurutnya, informasi yang diterima dunia usaha saat ini berbeda-beda.
"Di bawah, para pelaku industri banyak yang bingung karena informasi yang ada banyak yang berbeda. Saya sarankan Kementerian Kesehatan dan Satgas [Penanganan Covid-19] me-lead ini, disamakan, tapi tanpa mengubah spesifik-spesifik di industri-industri tersebut," katanya, Rabu (3/6/2020).
Untuk itu, dia menyarankan penyusunan protokol usaha dipelopori oleh Kementerian Kesehatan. Usulan itu disampaikan dalam rapat koordinasi protokol pelaksanaan usaha di era kenormalan baru bersama sejumlah kementerian dan lembaga.
Dalam usulannya, Luhut meminta penyusunan protokol bagi industri tetap mengacu pada standar penanggulangan Covid-19. Misalnya saja, penerapan jaga jarak fisik atau physical distancing, penggunaan masker, serta penyediaan sarana cuci tangan.
"Yang penting jaga jarak, pakai masker, dan cuci tangan. Itu soal kecil, tapi kalau kita lakukan dampaknya besar karena menyangkut kepada protokol kesehatan," ucapnya.
Baca Juga
Dalam kesempatan itu, Menko Luhut juga meminta Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19, Doni Monardo, untuk terus melakukan pembaruan data penanganan covid-19 di Indonesia secara berkala melalui aplikasi Bersatu Lawan Covid-19.
Luhut mengatakan, data akurat akan menjadi acuan bagi dunia internasional menilai keseriusan Indonesia menangani pandemi ini.
"Saya titip Pak Doni aplikasi Bersatu Lawan Covid-19 agar diperbarui terus. Karena itu akan menjadi acuan bagi dunia. Jadi acuan orang-orang yang di luar negeri yang mau datang ke Indonesia. World Bank berikan apresiasi kepada Indonesia,” ujarnya.