Bisnis.com, JAKARTA - Para broker properti bersiap menghadapi fase kenormalan baru atau new normal dalam memasarkan properti setelah terbatasnya aktivitas pemasaran akibat adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di sejumlah daerah.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI) Sulihin Widjaja mengatakan bahwa dengan fase new normal nantinya para broker lebih leluasa memasarkan properti dengan tetap mengikuti protokol kesehatan Covid-19.
"Saat ini memang pergerakan agak terbatas karena PSBB dan juga physical distancing yang dilakukan oleh para investor," katanya pada Bisnis, Rabu (27/5/2020).
Sulihin mengatakan bahwa selama corona ini, para broker kesulitan dalam melakukan transaksi. Akibatnya, banyak agen properti yang tidak melakukan closing setiap bulannya.
Apalagi, kondisi ini ditambah dengan ketatnya perbankan dalam pemberian kredit properti sebagai antisipasi risiko kredit macet. Perbankan lebih memilih menyalurkan kredit pemilikan rumah (KPR) pada masyarakat yang tak terkena dampak Covid-19.
"Closing lumayan jauh [dibandingkan dengan kondisi normal], banyak yang enggak closing, kalau di tempat saya [Promex Indonesia] paling 20 persen sampai 40 persenan yang closing," kata CEO Promex Indonesia itu.
Baca Juga
Untuk itu, dalam menghadapi fase new normal tersebut dirinya berharap bahwa broker properti nantinya bisa berdaptasi dengan cepat. Terlebih, kata Sulihin, AREBI di tingkat pusat, daerah hingga cabang secara aktif menggelar seminar virtual.
Hal ini dimaksudkan agar para broker telah bersiap secara mental dalam menghadapi era new normal dengan pola bisnis baru yang juga akan berubah. Menurut Sulihin, dalam kondisi saat ini para broker pun dituntut aktif memasarkan dan menggunakan teknologi properti.
"Oleh karena itu kami selalu mempersiapkan semua anggota dengan pendekatan yang akan jauh lebih bersifat online," ujar Sulihin.