Bisnis.com, JAKARTA - Organda menilai kesadaran masyarakat juga diperlukan dalam menghadapi maraknya travel gelap yang beroperasi membawa penumpang untuk mudik, tak hanya pengawasan aparat dan otoritas terkait.
Ketua Bidang Angkutan Penumpang DPP Organda Kurnia Lesani Adnan mengatakan saat ini tidak bisa hanya mengandalkan aparat berwenang melakukan penindakan. Pasalnya dalam kondisi saat ini juga memerlukan upaya dan kerja sama yang melibatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat.
“Sekuat apa sih [pengawasan] aparat di jalan? Polri sudah menjaring 300-an unit tetapi masih ada saja. Ini kan kesadaran masyarakat juga yang diperlukan,” jelasnya, Jumat (22/5/2020).
Sementara itu, Sekjen Organda Ateng Haryono mengatakan memang banyak angkutan gelap dan masyarakat yang tidak mengindahkan larangan mudik. Banyak yang sudah tertangkap, tetapi kemudian hanya diimbau saja dan akhirnya peristiwa tersebut berulang lagi.
“Tujuan utamanya kan jadi enggak ketemu, yang mulanya disebut anti pencegahan Covid-19 nggak bisa berjalan dengan kondisi masyarakat saat ini,” tekannya.
Kementerian Perhubungan bersama dengan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menjaring sebanyak 95 unit kendaraan yang digunakan sebagai travel gelap untuk membawa penumpang yang ingin mudik.
Baca Juga
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan travel gelap tersebut hendak membawa penumpang yang ingin mudik ke Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur tanpa izin. Sebanyak 719 orang yang ingin mudik berhasil digagalkan.
Berdasarkan data yang dilansir oleh Polda Metro Jaya, sejak operasi ini dijalankan pada 24 April 2020, telah berhasil disita sebanyak 377 kendaraan dan mencegah 2.225 orang yang akan mudik.