Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KRL Batasi Penumpang, Maksimal 70 Orang per Rangkaian Kereta

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI Didiek Hartantyo mengatakan jumlah penumpang kereta rel listrik atau KRL kini dibatasi 60-70 orang dalam satu rangkaian kereta.
Antrean calon penumpang KRL commuter sebelum memasuki stasiun Depok Lama di Kota Depok, Jawa Barat, Selasa (14/4/2020). Penumpukan calon penumpang ini disebabkan aturan physical distancing di dalam stasiun dan gerbong kereta, serta pembatasan jam operasional kereta akibat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI. Bisnis/Arief Hermawan P
Antrean calon penumpang KRL commuter sebelum memasuki stasiun Depok Lama di Kota Depok, Jawa Barat, Selasa (14/4/2020). Penumpukan calon penumpang ini disebabkan aturan physical distancing di dalam stasiun dan gerbong kereta, serta pembatasan jam operasional kereta akibat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI Didiek Hartantyo mengatakan jumlah penumpang kereta rel listrik atau KRL kini dibatasi 60-70 orang dalam satu rangkaian kereta.

“Dalam kondisi biasa bisa menampung 200 penumpang,” kata Didiek dalam konferensi pers di akun YouTube BNPB, Kamis (21/5/2020).

Didiek mengatakan, total penumpang KRL rata-rata dalam 1 hari pun jauh berkurang. Jika dalam kondisi normal KRL mengangkut hingga 1 juta penumpang per hari, saat penerapan pembatasan transportasi hanya 180-200 ribu penumpang.

Dalam mencegah penularan virus corona atau Covid-19, Didiek mengatakan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menerapkan protokol kesehatan. Misalnya, penumpang yang masuk stasiun harus pakai masker dan cek temperatur.

Jika suhunya di atas 38 derajat, penumpang kereta akan dibawa ke ruang isolasi yang ada di stasiun. Selain itu, di dalam KRL juga diterapkan jaga jarak fisik dengan adanya gambar kotak-kotak untuk tempat penumpang yang berdiri. “Kalau ada kelebihan penumpang, petugas kami akan atur,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nurbaiti
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper