Bisnis.com, JAKARTA - DKI Jakarta dapat dijadikan acuan atau benchmark bagi provinsi lain untuk melakukan pelonggaran pembatasan sosial di kemudian hari.
Pasalnya, DKI Jakarta saat ini telah memiliki angka reproduksi efektif atau reproduction rate (Rt) mendekati 1.
Kepala Bappenas/ Menteri PPN Suharso Monoarfa mengungkapkan DKI Jakarta bisa bersiap untuk melakukan pelonggaran karena perkembangan angka reproduksi yang cukup baik.
"Jakarta pun diikuti dan didampingi oleh ahli epidemologi dari UI. Kami akan menggunakan Jakarta sebagai benchmark," ungkap Suharso dalam konferensi pers virtual, Kamis (21/5/2020).
Seperti diketahui, WHO mensyaratkan angka Rt di bawah 1 selama 14 hari agar bisa melonggarkan pembatasan sosial.
Angka Rt Jakarta bisa mendekati 1 karena jumlah tesnya yang luar biasa banyak. Testing spesimen PCR per 20 Mei 2020 sudah mencapai 120.321 orang.
Baca Juga
"Jakarta sudah sesuai dengan apa yang disyaratkan WHO, daerah lain belum." Dia berharap daerah lain akan segera mengikuti implementasi tes yang lebih banyak lagi, terutama Jawa Barat.
"Ini makanya Jakarta menjadi benchmark," tegasnya. Peneliti dan Pengajar Kesehatan Masyarakat FK UNPAD Panji Fortuna Hadisoemarto mengungkapkan meskipun DKI Jakarta nantinya bisa dilonggarkan, kewajiban surveilans yang disyaratkan WHO harus tetap dilakukan.
Bahkan, Panji melihat surveilans-nya harus diperketat. "Upaya surveilans tidak boleh dilonggarkan sehingga ketika ada kasus-kasus baru, gelombang kesekian, harus dideteksi dengan cepat," ungkap Panji.